OpenAI Gandeng Broadcom untuk Produksi Chip AI Sendiri, Siapkan Infrastruktur Komputasi Raksasa 10 Gigawatt
OpenAI kerja sama dengan Broadcom untuk membuat chip AI khusus senilai miliaran dolar demi memperkuat infrastruktur komputasi globalnya.
Kolaborasi OpenAI dan Broadcom. dok OpenAI
Ambisi besar OpenAI untuk menjadi pemain dominan dalam ekosistem komputasi kecerdasan buatan (AI) kini melangkah lebih jauh.
Perusahaan yang dipimpin Sam Altman tersebut resmi menggandeng Broadcom untuk mengembangkan chip AI kustom dan sistem komputasi canggih yang akan digunakan di pusat data milik OpenAI maupun mitra globalnya.
Kerja sama ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang OpenAI untuk memperluas kapasitas komputasi global hingga 10 gigawatt, setara dengan proyek infrastruktur senilai miliaran dolar AS.
Menurut laporan The Wall Street Journal, kedua perusahaan sudah mulai bekerja sama sejak 18 bulan lalu dan kini memasuki tahap realisasi.
- DeepSeek Rilis Model AI V3.2 dan V3.2 Speciale: Tantang Dominasi GPT-5 dan Gemini 3 Pro
- AWS re:Invent 2025 Jadi Pembuktian Reformasi AI AWS dengan Chip Baru, UltraServer, dan Layanan Mandiri
- Nvidia Perkenalkan Model ‘Alpamayo-R1’, Model AI untuk Pengembangan Kendaraan Otonom Tingkat Lanjut
- 3 Tahun ChatGPT: Perkembangan Teknologi AI yang Mengubah Dunia
Dalam perjanjian tersebut, OpenAI akan menjadi pihak yang merancang chip akselerator AI (AI accelerators) dan sistem pendukungnya, sementara Broadcom akan bertanggung jawab atas produksi dan penyebaran rak server (racks) mulai paruh kedua tahun 2026, dengan target penyelesaian penuh pada akhir 2029.
Broadcom sendiri baru-baru ini mengonfirmasi bahwa ada klien besar yang menempatkan pesanan senilai sekitar 10 miliar dolar AS, dan kini diyakini bahwa klien tersebut adalah OpenAI.
“Bermitra dengan Broadcom merupakan langkah penting untuk membangun infrastruktur yang membuka semua potensi AI dan menghasilkan manfaat nyata untuk masyarakat dan bisnis,” kata Sam Altman, CEO OpenAI di laman OpenAI Newsroom.
Kerja sama ini akan memperkuat upaya OpenAI dalam mengurangi ketergantungan pada NVIDIA dan AMD, dua pemasok GPU terbesar di dunia yang selama ini menjadi tulang punggung infrastruktur AI global.
Kesepakatan dengan Broadcom datang setelah beberapa langkah besar lain yang diambil OpenAI sepanjang 2025.
Sebelumnya, OpenAI menjalin kerja sama dengan NVIDIA, yang akan berinvestasi hingga 100 miliar dolar AS untuk menyediakan infrastruktur AI sebesar 10 gigawatt.
Sementara itu, perjanjian dengan AMD bernilai puluhan miliar dolar dan mencakup penyediaan 6 gigawatt daya komputasi tambahan, dengan opsi bagi OpenAI untuk memiliki hingga 10% saham di AMD.
Selain itu, OpenAI juga menandatangani kesepakatan dengan Oracle pada Juli lalu untuk 4,5 gigawatt kapasitas pusat data sebagai bagian dari Proyek Stargate, yang menjadi pilar utama ekspansi infrastruktur global mereka.
Dengan tambahan kolaborasi bersama Broadcom, OpenAI kini memiliki jaringan mitra teknologi yang mencakup hampir seluruh pemain utama di industri chip dan komputasi awan.
“OpenAI telah berada di garis depan revolusi AI sejak ChatGPT ada dan kami serius untuk ikut mengembangkan komputasi sebesar 10 Gigawatt sebagai akselerator generasi berikutnya untuk menyongsong era AI masa depan,” ujar Hock Tan, Presiden dan CEO Broadcom.
Dalam laporan internal yang dikutip beberapa media teknologi, Sam Altman mengungkapkan ambisinya untuk membangun hingga 250 gigawatt kapasitas komputasi AI dalam delapan tahun ke depan.
Sebagai perbandingan, angka tersebut setara dengan sekitar 20% dari total kapasitas pembangkit listrik di seluruh Amerika Serikat, yang berada di kisaran 1.200 gigawatt.
Namun, ambisi besar itu juga datang dengan tantangan finansial yang sangat besar.
Diperkirakan OpenAI memerlukan dana sekitar 10 triliun dolar AS untuk mencapai target tersebut, jumlah yang jauh melampaui kemampuan investor manapun saat ini, termasuk Microsoft, yang merupakan mitra utama OpenAI.
Altman menyebut, perusahaan perlu mengembangkan skema pembiayaan baru untuk membangun infrastruktur berskala global tersebut, meski hingga kini belum dijelaskan lebih lanjut seperti apa bentuknya.
Dengan menggandeng Broadcom, OpenAI menandai babak baru dalam upayanya menuju kemandirian teknologi dan efisiensi energi di era komputasi besar-besaran.
Chip khusus yang dirancang bersama Broadcom diharapkan dapat mengoptimalkan efisiensi daya, kecepatan pemrosesan, serta kompatibilitas dengan model AI generatif seperti ChatGPT dan GPT-5 yang semakin kompleks.
Langkah ini juga memperlihatkan perubahan strategi OpenAI, dari sekadar pengguna teknologi GPU menjadi produsen chip AI strategis yang mampu membangun fondasi ekosistem komputasi globalnya sendiri.
Jika seluruh proyek berhasil terealisasi sesuai jadwal, OpenAI akan menjadi perusahaan non-chip pertama di dunia yang mengoperasikan infrastruktur AI raksasa multi-vendor dengan skala komputasi mendekati kemampuan superkomputer nasional.
Namun di balik semua itu, tantangan terbesar tetap pada biaya energi dan pendanaan, yang masih menjadi ujian besar bagi ambisi Sam Altman dalam menciptakan AI yang benar-benar mandiri dan berkelanjutan di masa depan.









