IBM Ungkap 5 Tren Teknologi yang Siap Mengubah Transformasi Digital Global 2026
IBM mempredksi pada 2026 penggunaan AI dalam tingkat lanjut akan menjadi tren transformasi digital di kawasan ASEAN.
General Manager and Technology Leader for IBM ASEAN Catherine Lian
Di tengah perubahan lanskap global yang ditandai oleh lonjakan adopsi AI, pengetatan regulasi data, dan gejolak ekonomi memaksa para pemimpin bisnis harus mengubah strategi mereka.
IBM memprediksi akan ada 5 tren teknologi AI yang menjadi kunci dalam menentukan arah transformasi digital global pada 2026
Menurut General Manager and Technology Leader for IBM ASEAN Catherine Lian, Kelima tren ini lahir dari kolaborasi masukan mitra, karyawan, dan pelanggan, sekaligus mencerminkan arah baru industri dalam menghadapi tantangan transformasi digital yang semakin kompleks.
“Para eksekutif global menilai bahwa AI kini bukan lagi sekadar alat otomasi, melainkan fondasi strategis bagi pertumbuhan bisnis di berbagai sektor. meliputi Sovereign AI, Growth Multiplier, Scaling Agent Interoperabilitas, Trusted AI, dan Quantum Advantage,” ujarnya di Jakarta, Kamis (11/12/2025).
Pada tren pertama, Catherine menjelaskan konsep Sovereign AI atau Kedaulatan AI di kawasan Asia Pasifik bukan lagi sekadar tuntutan regulasi, tetapi telah menjadi kebutuhan strategis bagi pertumbuhan bisnis.
Perusahaan multinasional di APAC semakin menyadari pengelolaan data yang aman, kepatuhan terhadap aturan lokal, serta kendali penuh atas infrastruktur digital merupakan fondasi penting untuk bertahan dalam kompetisi AI global.
"Jika Anda melihat beberapa statistik, 80% MNC pada tahun 2027 pada dasarnya akan menerapkan strategi data berdaulat. Proyeksi peningkatan investasi dampak sovereign cloud adalah 4,5 kali lipat dan pertumbuhannya adalah antara 37 miliar pada tahun 2023 hingga 169 miliar pada tahun 2028.” Katanya
Ia menambahkan, AI kini berfungsi sebagai “growth multiplier”. Adopsi AI kini telah bergeser dari fokus awal pada otomatisasi dan efisiensi biaya, menjadi alat yang bekerja untuk bisnis demi "penciptaan pendapatan (revenue creation).
Selanjutnya, Catherine memperkirakan pada 2026 menjadi era pengoperasian agen AI dalam skala besar. AI agentik akan mengubah operasi perusahaan melalui agen otonom yang peka terhadap konteks, mampu bertindak, mengambil keputusan, dan berkolaborasi.
Tren keempat menurut Catherine adalah Trusted AI, sebuah pendekatan yang menempatkan kepercayaan pelanggan sebagai kunci keberhasilan teknologi kecerdasan buatan.
Transparansi bukan lagi sekadar isu etika, tetapi menjadi faktor strategis yang dapat membuka ruang inovasi lebih luas bagi perusahaan.
“IBM percaya bahwa kepercayaan pelanggan (customer trust) adalah mata uang pamungkas (ultimate currency)" imbuhnya
Terakhir, Catherine menjelaskan ke depan akan muncul tren AI yang memanfaatkan quantum computing, Ia menekankan kesiapan keamanan menjadi prioritas utama memasuki era tersebut melalui konsep “siap aman kuantum” (quantum safe ready).
“Saat ini, fokus utama adalah memastikan kesiapan keamanan masa depan melalui pendekatan quantum safe ready,” ujar Catherine.
Catherine juga mengungkapkan organisasi yang telah berada pada tahap “quantum ready” tercatat tiga kali lebih berpeluang untuk mengadopsi teknologi baru.
Bagi IBM, kemampuan quantum safe ready kini menjadi elemen paling penting dalam semua portofolio.









