Huawei dekati Aptoide untuk gantikan Google Play Store

Berita soal Google memutuskan dukungan pada smartphone Huawei, khususnya dalam layanan sistem operasi Android, jadi berita panas. Hal ini dilakukan Google guna menanggapi larangan dari pemerintah Amerika Serikat (AS) yang mencatutkan nama Huawei dalam Entity List atau daftar hitam.

Kendati demikian, Huawei telah menyiapkan rencana lain sebagai langkah alternatif guna menjaga kenyamanan pengguna. Kabar terbaru menyebutkan Huawei bekerja sama dengan Aptoide untuk menggantikan Google Play Store di smartphone buatan mereka.

Kabar ini juga telah dikonfirmasi oleh CEO Aptoide, Paulo Trezentos. Namun dia mengatakan tidak ada yang dibuat secara resmi. Sejauh ini memang belum terlihat proyek apa yang akan dibuat antara Huawei dengan Aptoide. Namun kerja sama itu akan membantu Huawei menentukan nasib pengguna ke depan.

Dilansir Gizmochina (22/5), Aptoide telah bekerja sama dengan Oppo. Dengan begitu, perusahaan telah memiliki latar belakang yang jelas untuk digandeng oleh Huawei. Selain itu, Aptoide juga merupakan perusahaan asal Portugis. Artinya larangan AS tidak akan memengaruhi kerja sama mereka.

Belum diketahui apakah Huawei akan menggantikan AppGallery, toko aplikasi milik Huawei dengan aplikasi rancangan Aptoide. AppGallery berisikan berbagai aplikasi yang telah tersedia di sebagian besar perangkat Huawei. Jumlah aplikasi di AppGallery memang lebih sedikit ketimbang Aptoide yang memiliki lebih dari 900 ribu aplikasi. Ada kemungkinan Huawei menggabungkan konten di Aptoide ke AppGallery Huawei.

Sebagaimana diketahui, Huawei tengah mengalami masalah dengan pemerintah AS. Perusahaan masuk dalam daftar hitam sehingga bisnisnya dengan perusahaan-perusahaan AS tak berlangsung mulus. Namun di sisi lain, perusahaan tampaknya akan kesulitan membangun ekosistem sendiri. Aptoide tampaknya menjadi solusi yang sangat logis untuk masalah yang dihadapi Huawei.