Elon Musk ingin hapus fitur blokir di Twitter/X
Perubahaan yang diinginkan Elon Musk akan memengaruhi fitur blokir yang memungkinkan pengguna memblokir pengguna lainnya dalam platform.
Elon Musk mengatakan ingin membuat perubahan mendasar pada salah satu fitur terbesar X, jejaring sosial miliknya yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter. Perubahaan ini akan memengaruhi fitur blokir yang memungkinkan pengguna memblokir pengguna lainnya dalam platform.
Dalam unggahan di X, Musk menyatakan fitur blokir akan dihapus sebagai "fitur, kecuali untuk DM. Ini berarti, pengguna tidak bisa memblokir akun pengguna lain, namun tetap dapat memblokir agar tidak bisa menerima pesan langsung (DM) dari seseorang.
"Anda masih dapat membisukan akun dan memblokir pengguna untuk DM," tulis Musk dalam postingan berbeda, mengklarifikasi apa yang dia maksud pada postingan sebelumnya.
Sayangnya, perubahan besar pada X ini sebagian besar menerima tanggapan negtif. Beberapa pengguna juga mempertanyakan apakah perubahan ini akan diizinkan oleh toko aplikasi tertentu.
- Larangan Penggunaan Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 tahun di Australia Berlaku Pekan Depan, Ini Pemicunya
- Threads Bidik Komunitas Podcaster, Tantang Dominasi X di Ruang Diskusi Digital
- Threads Tambahkan Fitur “Reply Approvals” untuk Kendalikan Balasan yang Muncul di Postingan
- Threads Tembus 150 Juta Pengguna Aktif Harian, Meta Siapkan Ekspansi Iklan Video
Seorang pengguna menunjukkan bahwa aturan Apple App Store mewajibkan aplikasi seperti X harus memiliki kemampuan untuk memblokir pengguna 'yang kasar' dari layanan.
Musk belum menyebutkan kapan fitur blokir akan dihapus dari X. Masih ada kemungkinan dia berubah pikiran, apalagi jika Apple memutuskan perubahan baru ini memang melanggar aturan aplikasinya.
Menghapus fitur blokir hanyalah satu dari serangkaian keputusan panjang yang dibuat Musk, yang telah memengaruhi jejaring sosial tersebut sejak dia membelinya pada akhir 2022.
Penggantian nama dan logo Twitter menjadi X adalah salah satu perubahan terbesar. Perubahan ini dilaporkan merupakan bagian dari pencarian besar Musk untuk mengubah X menjadi "aplikasi Super" yang mampu melakukan hampir semua hal, mulai dari obrolan, belanja hingga perbankan.
Baru-baru ini, layanan tersebut mengganti nama fitur TweetDeck populernya menjadi X Pro. Layanan ini juga tidak dapat lagi digunakan tanpa membayar langganan verifikasi X Blue.









