sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id realme
Rabu, 18 Apr 2018 19:13 WIB

Data pengguna yang dicuri di Facebook lebih banyak dari perkiraan

Jumlah pengguna Facebook yang terdampak skandal pencurian data oleh Cambridge Analytica (CA) kemungkinan akan bertambah

Data pengguna yang dicuri di Facebook lebih banyak dari perkiraan
(Foto: Phys)

Jumlah pengguna Facebook yang terdampak skandal pencurian data oleh Cambridge Analytica (CA) kemungkinan akan bertambah. Hal ini diungkap oleh mantan karyawan firma analis yang berperan dalam kampanye Donald Trump tersebut.

Sebelumnya Facebook menyebutkan bahwa jumlah pengguna yang terdampak mencapi 50 juta, namun kemudian bertambah menjadi 87 juta termasuk pengguna di Indonesia. Brittany Kaiser, mantan karyawan CA memberikan bukti kepada Parlemen Inggris sebagai bagian dari sidang terkait hoaks.

Kaiser sendiri bekerja di tim bisnis pada perusahaan induk CA hingga Januari lalu. Dalam sebuah pernyataan Kaiser menulis bahwa dirinya sadar dari berbagai survei yang digunakan oleh CA atau mitranya, dan dia berkata bahwa dirinya yakin jumlah data pengguna Facebook yang bocor kemungkinan lebih tinggi ketimbang jumlah terakhir yang diungkap ke publik.

Dalam pernyataan itu, Kaiser mengatakan kuis "sex compass" digunakan untuk menambang data. Pada kesaksian lisannya dia mengatakan kuis itu dibuat sebagai cara untuk mencari tahu apa preferensi pribadi pengguna. Lebih lanjut Kaiser juga mengaku akrab dengan kuis terkait “your music personality”.

"Saya biasanya memberikan contoh bahkan kepada klien, bahwa jika Anda meninggalkan Facebook dan Anda melihat kuis kepribadian yang viral ini, tidak semuanya pasti dirancang oleh Cambridge Analytica, SCL Group, atau afiliasi kami, tetapi aplikasi ini dirancang khusus untuk memanen data dari individu yang menggunakan Facebook sebagai tools-nya," kata Kaiser.

Sayangnya terkait pengakuan Kaiser sendiri, CA belum memberikan tanggapannya. Cambridge Analytica sendiri memperoleh data sebanyak 87 juta pengguna Facebook melalui aplikasi kepribadian yang dirancang oleh peneliti Aleksandr Kogan. 

Facebook mengatakan telah mengubah kebijakannya sejak data tersebut disalahgunakan. Kini raksasa jejaring sosial itu juga berupaya untuk mengaudit dan melarang aplikasi yang tidak seharusnya menggunakan informasi pengguna. Demikian dilansir The Verge (18/4).

Share
×
tekid
back to top