Cisco perkuat keamanan AI dengan inovasi dan kemitraan strategis
Di tengah lanskap ancaman siber yang semakin dinamis, Cisco meluncurkan serangkaian inovasi dan kemitraan untuk memperkuat keamanan di era AI.
Di tengah lanskap ancaman siber yang semakin dinamis, Cisco meluncurkan serangkaian inovasi dan kemitraan untuk memperkuat keamanan di era kecerdasan buatan (AI). Dengan kompleksitas serangan yang diperkuat AI dan kekurangan tenaga ahli keamanan, solusi terbaru Cisco bertujuan menyederhanakan deteksi ancaman, mempercepat respons, serta memastikan adopsi AI yang aman bagi bisnis global.
Cisco XDR (Extended Detection and Response) menghadirkan terobosan dengan menggabungkan data dari jaringan, endpoint, cloud, dan email melalui agen AI. Fitur Instant Attack Verification menggunakan AI untuk menginvestigasi ancaman secara otomatis, sementara XDR Storyboard memvisualisasikan serangan kompleks dalam hitungan detik. Kolaborasi dengan Splunk Security melalui Splunk Enterprise Security 8.1 dan Splunk SOAR 6.4 meningkatkan visibilitas ancaman dan mengotomatisasi alur kerja keamanan.
“Cisco XDR fokus pada keputusan jelas, langkah tegas, dan kecepatan AI. Integrasi fitur ini memungkinkan tim keamanan bertindak lebih proaktif,” ujar Frank Dickson, Group Vice President, Security & Trust, IDC.
Cisco memperdalam kemitraan dengan ServiceNow melalui Cisco AI Defense, yang menyediakan tata kelola risiko AI holistik. Selain itu, Foundation AI—tim gabungan pakar keamanan dan AI—meluncurkan model open-source khusus keamanan. Tools ini membantu mengidentifikasi kerentanan dalam model AI, seperti malware dalam file atau data beracun, bahkan sebelum digunakan di produksi.
- Red Hat Perkuat Inferensi AI di AWS, Dorong Kinerja Tinggi dan Efisiensi Biaya AI Generatif
- Google dan OpenAI Luncurkan Pembaruan Model AI dalam Waktu Berdekatan, Sinyal Perang AI Makin Intens
- Prediksi Tren AI Analog Devices: Makin Terasa Nyata dengan Physical AI dan Desentralisasi di Perangkat Humanoid
- Lonjakan Agentic AI Picu Peningkatan Risiko Siber: F5 Peringatkan Kesenjangan Keamanan API di Asia Pasifik
“Untuk melawan serangan berbasis AI, kita butuh AI yang lebih canggih. Cisco hadir dengan solusi yang memadukan keamanan dan inovasi,” tegas Jeetu Patel, EVP Cisco.
Digitalisasi industri meningkatkan risiko ancaman siber di infrastruktur kritis. Cisco memperluas Industrial Threat Defense dengan integrasi Cisco Cyber Vision dan Secure Firewall untuk mengotomatisasi segmentasi jaringan. Solusi ini membantu memprioritaskan risiko operasional teknologi (OT) dan mendeteksi ancaman lintas domain IT-OT.
Laporan Cybersecurity Readiness Index 2025 Cisco mengungkap 86% perusahaan global mengalami insiden keamanan terkait AI dalam setahun terakhir. Melalui inovasi seperti AI Supply Chain Risk Management, Cisco memungkinkan bisnis mengadopsi AI dengan percaya diri—mulai dari memblokir model berbahaya hingga memastikan kepatuhan lisensi.
“Kami ingin demokratisasi keamanan AI. Tools open-source dan kolaborasi ekosistem adalah kunci,” tambah Patel.









