Era AI bikin GPU Gampang Panas, NVIDIA Dikabarkan Siapkan Sistem Pendingin Baru untuk Rubin Ultra
NVIDIA dikabarkan beralih ke sistem pendingin mikrokanal untuk GPU Rubin Ultra guna mengatasi lonjakan panas akibat kebutuhan daya AI yang meningkat.
Kantor NVIDIA
NVIDIA dikabarkan tengah menyiapkan teknologi pendingin generasi baru untuk lini GPU kecerdasan buatan (AI) Rubin Ultra.
Langkah ini dilakukan untuk menjawab tantangan besar terkait peningkatan kebutuhan daya dan suhu ekstrem yang dihasilkan oleh GPU generasi berikutnya.
Menurut laporan dari sumber industri @QQ_Timmy, NVIDIA berencana beralih dari sistem pendingin cair konvensional ke teknologi microchannel cold plate (MCCP), sistem pendingin canggih yang memungkinkan aliran cairan pendingin langsung menyentuh chip (direct-to-chip cooling).
Pendekatan ini diklaim dapat memberikan efisiensi termal yang jauh lebih baik dan membantu menjaga performa GPU tetap optimal di bawah beban kerja berat.
- NVIDIA Gandeng Uber dan Perusahaan Otomotif Besar Kembangkan Mobil Tanpa Sopir Mulai 2027
- Amankan Rantai Pasok Global, NVIDIA Mulai Produksi Chip Wafer Blackwell di AS
- Elon Musk Terima Superkomputer AI Mini Terbaru Langsung dari Tangan Bos NVidia di Markas SpaceX
- Jejak Investasi Nvidia di Bidang AI, dari OpenAI hingga Robot Humanoid
Dalam beberapa tahun terakhir, daya komputasi GPU AI meningkat secara signifikan, namun peningkatan ini diikuti oleh masalah baru: suhu panas yang semakin sulit dikendalikan.
Perubahan arsitektur dari Blackwell ke Rubin membuat konsumsi daya melonjak, terutama untuk sistem berskala besar seperti data center AI.
Karena itu, NVIDIA harus berpikir lebih inovatif agar performa tetap tinggi tanpa mengorbankan efisiensi energi.
Teknologi microchannel cold plate sendiri menggunakan pelat tembaga berisi saluran mikro yang memungkinkan cairan pendingin mengalir langsung di atas chip. Aliran ini menciptakan konveksi lokal dan menurunkan hambatan panas dari permukaan chip ke cairan pendingin.
Dengan cara ini, suhu chip dapat dijaga lebih stabil bahkan saat GPU bekerja penuh, hal yang sangat penting bagi sistem AI yang beroperasi tanpa henti.
NVIDIA disebut telah menggandeng Asia Vital Components (AVC), perusahaan asal Taiwan yang dikenal memproduksi solusi pendinginan kelas industri, untuk mengembangkan sistem MCCP khusus GPU Rubin Ultra.
Awalnya teknologi ini direncanakan untuk seri Rubin standar, namun jadwal pengembangan yang padat membuat NVIDIA mempercepat penerapan sistem pendingin baru tersebut ke versi Rubin Ultra yang lebih bertenaga.
Menariknya, inovasi NVIDIA ini sejalan dengan pendekatan yang baru saja diumumkan oleh Microsoft, yaitu sistem microfluidic cooling.
Perbedaannya, teknologi Microsoft berfokus pada “in-chip cooling,” di mana cairan pendingin disirkulasikan di dalam atau di balik permukaan silikon chip.
Kedua pendekatan ini menandakan satu hal: industri GPU kini bergerak menuju era pendinginan cerdas dan presisi tinggi.
Peralihan ke sistem pendingin mikrokanal menjadi langkah penting bagi NVIDIA untuk memastikan GPU Rubin Ultra dapat mencapai performa per watt terbaik, terutama di tengah kompetisi ketat dalam pengembangan chip AI global.
Dengan konsumsi daya yang semakin besar dan permintaan efisiensi energi yang terus meningkat, pendinginan cerdas kini menjadi elemen strategis dalam arsitektur GPU masa depan.
Perubahan ini juga mengindikasikan bahwa NVIDIA tidak hanya berfokus pada peningkatan performa komputasi, tetapi juga pada keberlanjutan dan efisiensi operasional, dua faktor penting di tengah naiknya kebutuhan energi untuk teknologi AI generatif.
Jika rencana ini terealisasi, Rubin Ultra bisa menjadi GPU AI paling efisien secara termal yang pernah dibuat NVIDIA.
Dengan memanfaatkan sistem direct-to-chip microchannel cooling, perusahaan tidak hanya berupaya meningkatkan performa, tapi juga menyiapkan pondasi teknologi untuk masa depan pusat data yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan.









