×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

Kebutuhan Pusat Data untuk Menunjang AI Meningkat, Ini Gagasan Lokasi Masa Depan dari Lenovo

Oleh: Tek ID - Selasa, 11 November 2025 09:28

Lenovo memperkenalkan konsep pusat data masa depan, termasuk data center mengambang dan bunker bawah tanah, untuk menjawab kebutuhan komputasi AI.

Kebutuhan Pusat Data untuk Menunjang AI Meningkat Ilustrasi pusat data. dok. Freepik

Masifnya penggunaan kecerdasan buatan (AI) mendorong kebutuhan pemrosesan data melampaui kemampuan infrastruktur pusat data saat ini. 

Menanggapi hal tersebut, Lenovo memperkenalkan serangkaian konsep pusat data masa depan yang mengusung efisiensi energi, keberlanjutan, serta kemampuan menangani beban komputasi yang semakin besar.

Menurut Lenovo, hampir separuh pembeli solusi infrastruktur teknologi informasi di perusahaan mengakui sistem pusat data yang mereka gunakan saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan energi sekaligus target pengurangan emisi karbon. 

Karena itu, pusat data tidak lagi bisa hanya dibangun secara konvensional, mereka harus berevolusi.

Salah satu konsep paling radikal yang diperkenalkan adalah “Floating Cloud”, pusat data yang ditempatkan 20 hingga 30 kilometer di atas permukaan bumi. 

Di ketinggian tersebut, fasilitas ini akan sepenuhnya mengandalkan tenaga surya dan sistem pendingin cair bertekanan. Namun, konsep ini juga menyisakan tantangan besar, terutama soal keamanan dan perlindungan fisik.

Konsep lain adalah “Data Spa,” pusat data berbasis energi panas bumi yang terintegrasi dengan lanskap alam seperti lembah atau mata air panas. 

Visual yang disajikan memperlihatkan area server berada hanya beberapa meter dari kolam air tempat orang berjalan santai. 

Meski menonjolkan harmoni antara teknologi dan alam, skenario ini menimbulkan pertanyaan serius terkait keselamatan perangkat dan risiko operasional.

Sebaliknya, proposal yang dianggap paling realistis adalah “Data Center Bunker,” yang memanfaatkan terowongan, bunker, atau sistem transit bawah tanah yang sudah tak terpakai. 

Lokasi bawah tanah dinilai mampu memberikan perlindungan fisik alami sekaligus mengurangi penggunaan lahan, meski pengelolaan panas tetap menjadi tantangan.

Lenovo menegaskan pusat data masa depan harus mampu mendukung pertumbuhan AI dan otomasi, sekaligus tetap hemat energi. 

Teknologi Neptune Liquid Cooling yang dikembangkan Lenovo diklaim mampu mengurangi hingga 98% panas sistem langsung dari sumbernya, membuat konsumsi energi lebih efisien dibanding pendinginan berbasis udara.

“Pusat data masa depan akan ditentukan oleh seberapa efektif mereka melakukan skala untuk AI, memenuhi target keberlanjutan, dan beroperasi dengan efisiensi energi maksimum,” kata Simone Larsson, Head of Enterprise AI EMEA Lenovo, dikutip dari TechRadar.

Menurut Larsson, ketika kebutuhan komputasi meningkat, pelanggan akan mencari infrastruktur yang menawarkan performa tanpa kompromi. 

“Dibutuhkan perubahan pola pikir menuju keberlanjutan yang tidak hanya ditempelkan belakangan,” ujarnya.

Walau masih berupa gagasan, pesan Lenovo jelas, tanpa inovasi, pusat data dapat menjadi hambatan terbesar bagi perkembangan teknologi di masa depan.

×
back to top