Kasus OpenAI vs New York Times : Pengadilan Cabut Perintah Kewajiban Simpan Seluruh data Percakapan ChatGPT
Pengadilan AS cabut perintah agar OpenAI simpan semua data ChatGPT, meski sebagian log tetap harus disimpan terkait gugatan hak cipta New York Times.
Penggunaan ChatGPT. dok. freepik.com
Pengadilan Federal Amerika Serikat mencabut perintah kontroversial yang mewajibkan OpenAI untuk menyimpan seluruh data dan log percakapan ChatGPT tanpa batas waktu.
Keputusan tersebut dikeluarkan oleh Hakim Ona T. Wang pada 9 Oktober 2025, yang menyatakan bahwa perusahaan kecerdasan buatan itu tidak lagi diwajibkan untuk “mempertahankan dan memisahkan semua data keluaran (output log data)” yang seharusnya sudah dijadwalkan untuk dihapus.
Dikutip dari Engadget, langkah ini menjadi perkembangan penting dalam gugatan hak cipta New York Times (NYT) terhadap OpenAI, yang sejak akhir 2023 menuduh perusahaan itu menggunakan karya jurnalistik mereka untuk melatih model AI tanpa izin maupun kompensasi.
Kasus antara New York Times vs OpenAI bermula pada Desember 2023. Dalam gugatan tersebut, NYT menuduh OpenAI bersama mitranya Microsoft, melanggar hak cipta dengan menggunakan artikel, laporan, dan konten editorial media itu untuk melatih model GPT tanpa izin.
- DeepSeek Rilis Model AI V3.2 dan V3.2 Speciale: Tantang Dominasi GPT-5 dan Gemini 3 Pro
- AWS re:Invent 2025 Jadi Pembuktian Reformasi AI AWS dengan Chip Baru, UltraServer, dan Layanan Mandiri
- Nvidia Perkenalkan Model ‘Alpamayo-R1’, Model AI untuk Pengembangan Kendaraan Otonom Tingkat Lanjut
- 3 Tahun ChatGPT: Perkembangan Teknologi AI yang Mengubah Dunia
Sebagai bagian dari proses hukum, pada Mei 2025 pengadilan sempat memerintahkan OpenAI untuk menyimpan seluruh catatan percakapan ChatGPT. Tujuannya agar pihak NYT dapat menyelidiki apakah model AI tersebut benar-benar “mengutip” atau mereplikasi konten milik media tersebut.
Namun, OpenAI kemudian mengajukan banding terhadap perintah itu. Perusahaan milik Sam Altman itu berargumen bahwa kewajiban tersebut terlalu luas, berisiko melanggar privasi pengguna, serta dapat membebani sistem penyimpanan data mereka secara signifikan.
Dalam putusan terbarunya, Hakim Wang mengabulkan sebagian permohonan OpenAI.
Perusahaan yang berbasis di San Francisco itu kini dibebaskan dari kewajiban menyimpan seluruh log percakapan ChatGPT yang secara rutin dihapus sesuai kebijakan privasi mereka.
Namun, OpenAI masih diwajibkan menyimpan data tertentu yang relevan dengan akun ChatGPT yang telah ditandai (flagged) oleh New York Times.
Data yang sudah disimpan berdasarkan perintah sebelumnya juga harus tetap dipertahankan, agar NYT bisa melanjutkan proses investigasi terhadap dugaan pelanggaran hak cipta.
Hakim Wang juga membuka peluang bagi NYT untuk menambah daftar akun yang ditandai, jika ditemukan potensi pelanggaran baru selama proses hukum berlangsung.
Keputusan ini disambut positif oleh pihak OpenAI, yang sebelumnya menyatakan bahwa perintah pengadilan awal “terlalu luas dan membahayakan privasi pengguna”.
Dengan pembatalan ini, OpenAI dapat kembali menerapkan kebijakan penghapusan otomatis log ChatGPT sesuai standar privasi mereka, yang selama ini menjadi bagian penting dari perlindungan data pengguna.
Meski demikian, gugatan hak cipta belum berakhir. NYT tetap diperbolehkan mengakses dan meninjau data yang telah disimpan sejauh ini untuk mencari bukti pelanggaran.
Kasus ini menjadi salah satu ujian hukum paling signifikan dalam hubungan antara media dan pengembang AI, terutama terkait bagaimana data publik, termasuk karya jurnalistik, digunakan untuk melatih model kecerdasan buatan.
Sejumlah penerbit besar di AS dan Eropa juga telah mengambil langkah hukum terhadap perusahaan pengembang AI yang diduga menggunakan konten berhak cipta tanpa izin untuk melatih model bahasa mereka.
Kasus ini menjadi titik penting dalam upaya menyeimbangkan inovasi teknologi AI dengan perlindungan hak kekayaan intelektual.
Dengan putusan baru ini, pengadilan tampaknya berusaha menyeimbangkan kepentingan kedua pihak: menjaga hak investigasi NYT tetap berjalan, namun juga mengurangi risiko pelanggaran privasi pengguna ChatGPT di tangan OpenAI.









