Bos Instagram Bantah Dugaan Gunakan Mikrofon Ponsel untuk Sadap Percakapan demi Iklan
Adam Mosseri bantah Instagram sadap percakapan pengguna. Meta kini pakai data interaksi AI untuk iklan yang lebih personal.
Logo Instagram. dok. Meta
Bos Instagram, Adam Mosseri, menegaskan platform milik Meta tersebut tidak pernah diam-diam mengaktifkan mikrofon ponsel untuk mendengarkan percakapan pengguna demi menayangkan iklan.
Penegasan ini ia sampaikan melalui akun resminya pada Rabu (1/10), menanggapi isu lama yang terus beredar di kalangan pengguna media sosial.
Mosseri menyebut anggapan bahwa Meta menyadap pengguna lewat mikrofon adalah teori konspirasi yang sudah berkali-kali dibantah perusahaan.
"Menggunakan mikrofon untuk mendengarkan percakapan jelas merupakan pelanggaran privasi yang parah," ujarnya.
- Threads Bidik Komunitas Podcaster, Tantang Dominasi X di Ruang Diskusi Digital
- Threads Tambahkan Fitur “Reply Approvals” untuk Kendalikan Balasan yang Muncul di Postingan
- Threads Tembus 150 Juta Pengguna Aktif Harian, Meta Siapkan Ekspansi Iklan Video
- X Bakal Hapus Domain Twitter.com, Pengguna Diminta Segera Perbarui Keamanan Aku
Namun, pernyataan Mosseri muncul di saat yang cukup ironis. Pasalnya, Meta baru saja mengumumkan strategi iklan terbaru yang memanfaatkan data dari interaksi pengguna dengan produk kecerdasan buatan (AI) miliknya di seluruh aplikasi sosial.
Dengan kata lain, Meta memang tidak perlu mendengarkan percakapan untuk menghasilkan rekomendasi iklan yang terkesan “tepat sasaran”.
Banyak pengguna, termasuk orang terdekat Mosseri, mengaku heran dengan ketepatan iklan yang muncul di Instagram. Bahkan, sering kali mereka merasa Meta seolah “membaca pikiran” karena iklan yang tampil sesuai dengan topik yang baru saja dibicarakan.
Fenomena ini, menurut Mosseri, bisa jadi hanyalah kebetulan atau efek psikologis.
"Kadang Anda sudah melihat iklan itu sebelumnya tanpa sadar. Kita menggulir layar begitu cepat, lalu menginternalisasi apa yang dilihat, sehingga memengaruhi obrolan berikutnya," jelasnya.
Meta sendiri sejak lama membantah praktik penyadapan mikrofon. Pada 2016, perusahaan yang saat itu masih bernama Facebook merilis blog resmi yang menolak tudingan tersebut.
Bahkan, CEO Meta Mark Zuckerberg pun pernah bersaksi di hadapan Kongres AS bahwa perusahaan tidak mengumpulkan data audio pengguna untuk keperluan iklan.
Algoritma dan Data AI
Mosseri menegaskan iklan di Instagram maupun platform Meta lain bekerja berkat sistem rekomendasi dan kerja sama dengan pengiklan.
Data dari pengunjung situs web pengiklan digunakan untuk menampilkan iklan yang relevan. Selain itu, algoritma Meta mempelajari minat pengguna berdasarkan kesamaan perilaku dengan orang lain.
Kini, langkah Meta lebih jauh lagi. Melalui kebijakan privasi baru yang berlaku mulai 16 Desember, Meta akan memanfaatkan data interaksi pengguna dengan produk AI sebagai sinyal tambahan untuk penargetan iklan.
Karena pengguna semakin sering berinteraksi dengan chatbot AI dan membicarakan minat maupun aktivitas pribadi, data ini dinilai lebih “kuat” dibanding metode sebelumnya.
Keputusan ini menunjukkan, meskipun Meta tidak perlu mendengarkan percakapan lewat mikrofon, perusahaan tetap memiliki cara baru untuk menggali informasi personal demi kepentingan iklan yang semakin presisi.









