Satu Dekade di Indonesia, Begini Cara Shopee Bikin UMKM Naik Kelas dan Tumbuhkan Ekosistem Kreator Digital
Satu dekade Shopee di Indonesia mendorong UMKM naik kelas, kreator tumbuh, dan pengalaman belanja makin personal lewat inovasi digital.
Aplikasi Shopee. dok. Shopee
Genap satu dekade hadir di Indonesia, Shopee menandai perjalanannya sebagai platform yang tidak hanya memfasilitasi transaksi, tetapi juga membentuk ekosistem kolaboratif bagi UMKM, brand lokal, kreator, dan jutaan pengguna.
Sejak diluncurkan pada 2015, Shopee tumbuh seiring percepatan transformasi digital, menghadirkan inovasi yang membuka peluang usaha sekaligus mengubah cara masyarakat berbelanja dan berinteraksi di ruang digital.
Pelaku UMKM dan brand lokal memanfaatkan platform ini untuk memperluas jangkauan pasar, meningkatkan skala usaha, serta beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen yang semakin digital dan interaktif.
“Perjalanan Shopee hingga sampai di usia ini tentu tidak terlepas dari dukungan para pengguna, mitra penjual, brand lokal, pelaku UMKM, mitra bisnis, dan seluruh pihak dalam ekosistem kami yang telah tumbuh bersama,” ujar Adi Rahardja, Senior Director of Business Development Shopee Indonesia.
- Shopee Rayakan Satu Dekade di Indonesia dengan Kampanye 12.12 Birthday Sale
- Shopee Hadirkan Fitur Coba Virtual di Kampanye 11.11 Big Sale 2025
- SPayLater Dorong Kredit Bertanggung Jawab dan Literasi Finansial untuk Inklusi Keuangan Digital
- ShopeeVIP Hadirkan Cara Baru Berbelanja: Lebih Dekat, Lebih Spesial, dan Lebih Personal
Ia menegaskan selama sepuluh tahun terakhir, ekosistem digital telah membentuk pola baru dalam berbelanja, berjualan, dan berinteraksi, seiring teknologi yang membuat pengalaman pengguna semakin dinamis dan relevan.
Inovasi
Inovasi menjadi kunci keberlanjutan Shopee dalam mendukung pelaku usaha lokal. Penjual UMKM dan brand lokal semakin aktif memanfaatkan fitur interaktif seperti Shopee Live dan Shopee Video untuk menjangkau konsumen secara lebih efektif.
Sepanjang 2025, puluhan juta produk lokal dipromosikan melalui Shopee Live, menandakan meningkatnya adopsi strategi penjualan berbasis interaksi langsung.
Shopee juga memperkuat dukungannya melalui program unggulan seperti Shopee Pilih Lokal dan Program Ekspor Shopee.
Pada 2025, jumlah produk yang terdaftar di Shopee Pilih Lokal meningkat 60 persen, sementara hampir 40 juta produk lokal berhasil diekspor ke kawasan Asia Timur, Asia Tenggara, dan Amerika Latin melalui Program Ekspor Shopee. Langkah ini membuka akses lintas negara bagi UMKM untuk bersaing di pasar global.
Marketing Director Kintakun Vincent Saputera menyebut Shopee sebagai rumah pertama bagi brand-nya untuk berkembang di ranah online.
Menurutnya, berbagai fitur dan program Shopee membantu brand beradaptasi dengan perubahan perilaku belanja sekaligus memperluas jangkauan pasar selama satu dekade terakhir.
Belanja Bergeser Lebih Personal
Seiring bertumbuhnya pelaku usaha, kebutuhan dan kebiasaan pengguna juga terus berevolusi. Minat terhadap rekomendasi produk yang dibagikan kreator meningkat signifikan melalui Shopee Affiliate Program, dengan jumlah pesanan melalui tautan affiliate tercatat melonjak lebih dari lima kali lipat sejak program tersebut diluncurkan.
Tren ini menunjukkan pengguna semakin mempercayai rekomendasi yang otentik dan relevan dengan keseharian mereka.
Perubahan ini turut mendorong lahirnya pengalaman belanja yang lebih terkurasi. Fitur ShopeeVIP menjadi salah satu contoh, dengan jumlah pengguna di Indonesia, Thailand, dan Vietnam mencapai lebih dari 3,5 juta pengguna hingga akhir September 2025, meningkat lebih dari 75 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.
Inovasi ini mempertegas upaya Shopee dalam menghadirkan pengalaman belanja yang lebih personal sekaligus inklusif.
Kreator dalam Ekosistem Digital
Tingginya ketertarikan pengguna terhadap konten rekomendasi membuka ruang baru bagi kreator untuk berperan aktif dalam ekosistem Shopee.
Melalui Shopee Affiliate Program, kreator dari berbagai latar belakang—baik pemula maupun berskala besar—dapat berkolaborasi dengan UMKM dan brand lokal, sekaligus memperoleh peluang pendapatan tambahan.
Antusiasme terhadap program ini tercermin dari jumlah kreator yang bergabung, yang meningkat hingga 4,5 kali lipat dibandingkan awal peluncuran.
Model kolaboratif ini memperkuat posisi kreator sebagai penghubung antara produk lokal dan kebutuhan konsumen digital.
Di sis lain, perubahan perilaku pengguna juga terlihat jelas pada kampanye 12.12 Birthday Sale yang bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-10 Shopee.
Pada momen ini, minat pengguna terhadap produk lokal meningkat signifikan. Kategori Makanan Ringan mencatat kenaikan penjualan hingga empat kali lipat, sementara Dekorasi Rumah tumbuh hingga tiga kali lipat di puncak kampanye.
Tren tersebut menunjukkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap kualitas produk lokal, yang kini menjadi bagian dari kebutuhan sehari-hari hingga persiapan akhir tahun.
Shopee menilai kampanye ini bukan sekadar ajang belanja, tetapi juga wadah untuk memperkuat keterhubungan antara konsumen dan produk dalam negeri.
“Tren yang terlihat pada kampanye 12.12 menunjukkan bagaimana komitmen Shopee untuk memperluas akses dan peluang bagi produk lokal semakin mendapat tempat di hati pengguna,” tutup Adi.









