SPayLater Dorong Kredit Bertanggung Jawab dan Literasi Finansial untuk Inklusi Keuangan Digital

Di tengah pesatnya pertumbuhan layanan pembiayaan digital di Indonesia, SPayLater menegaskan pentingnya prinsip penggunaan kredit secara bertanggung jawab sebagai fondasi menuju inklusi keuangan yang berkelanjutan. 

Melalui program cicilan fleksibel, inisiatif literasi keuangan, dan kampanye edukatif, SPayLater mendorong masyarakat untuk tidak hanya mengakses fasilitas kredit, tetapi juga memahami cara mengelolanya dengan bijak.

Sebagai layanan pembiayaan digital, SPayLater menyediakan beragam opsi cicilan mulai dari 0% hingga 12 bulan. Namun di balik kemudahan itu, layanan milik Shopee itu menekankan pentingnya kesadaran finansial agar fasilitas kredit tidak disalahgunakan.

“SPayLater mendukung masyarakat untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih efektif melalui opsi cicilan fleksibel yang tetap disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan,” ujar Anggie Setia Ariningsih, Direktur SPayLater Indonesia di Jakarta, Kamis (30/10). 

“Kami ingin memastikan bahwa pengguna memahami nilai dari pembiayaan digital yang bertanggung jawab—bukan sekadar kemudahan bertransaksi, tetapi juga pengelolaan pengeluaran yang terencana,” imbuhnya.

Dengan dukungan pembayaran melalui QRIS di berbagai merchant offline, pengguna dapat menikmati kenyamanan pembayaran digital sekaligus tetap memantau pengeluaran mereka dalam batas wajar.

Anggie menegaskan, SPayLater menempatkan literasi finansial sebagai pilar utama untuk membangun kebiasaan finansial yang sehat. 

Melalui inisiatif berkelanjutan seperti Financial Literacy on the Way (FLOW) bersama universitas dan Kelas TUNAI untuk komunitas serta pelaku UMKM, SPayLater aktif memberikan edukasi langsung kepada masyarakat agar lebih memahami konsep anggaran, perencanaan pengeluaran, dan manajemen utang.

“Kami percaya inklusi keuangan yang sejati tidak hanya soal akses terhadap kredit, tetapi juga kemampuan menggunakannya dengan benar. Karena itu, kami terus berinvestasi dalam program literasi finansial agar masyarakat bisa membuat keputusan yang cerdas dan tidak terjebak dalam utang konsumtif,” tambah Anggie.

Selain melalui kegiatan tatap muka, SPayLater juga memanfaatkan kanal digital untuk menghadirkan konten edukatif seputar pengelolaan keuangan, mulai dari budgeting harian hingga tips menjaga skor kredit tetap sehat.

Dalam kesempatan yang sama, Lyodra, penyanyi muda sekaligus pengguna SPayLater, membagikan pengalamannya menjaga keseimbangan antara gaya hidup dinamis dan tanggung jawab finansial.

“Saya selalu berusaha disiplin dengan anggaran bulanan, tapi juga ingin punya fleksibilitas menikmati hal-hal yang saya sukai,” ungkap Lyodra. 

“SPayLater membantu menjaga keseimbangan itu—mudah digunakan, tapi tetap mendorong kita untuk lebih sadar dalam berbelanja dan mengatur keuangan,” tambahnya.

Pesan yang dibawa Lyodra sejalan dengan arah kampanye SPayLater: bahwa layanan keuangan digital bukan sekadar alat konsumsi, tetapi juga sarana belajar mengelola uang dengan cerdas.

SPayLater juga aktif memperkuat budaya penggunaan kredit yang sehat di kalangan pengguna muda. 

Melalui kampanye edukatif dan promosi bernilai tambah seperti program “SPayLater Beli Gadget” yang berlangsung hingga Desember 2025, SPayLater memberikan manfaat nyata seperti cicilan 0% hingga 12 bulan, bonus aktivasi Rp500.000, dan dua bulan cicilan gratis bagi pengguna baru—namun tetap disertai pesan penting untuk bertransaksi secara bijak sesuai kemampuan.