Teknologi Mammomat B.brilliant di MRCCC Siloam Semanggi Bantu Deteksi Dini Cepat Kanker Payudara
MRCCC Siloam Semanggi hadirkan Mammomat B.brilliant, teknologi mammografi 3D pertama di Indonesia dengan pemindaian hanya 5 detik, lebih cepat dan nyaman.
Teknologi Mammomat B.brilliant di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi. dok. Siloam Hospitals
Kanker payudara masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Data Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) 2022 mencatat 66.271 kasus baru, dengan lebih dari 22.000 kematian.
Penyakit ini menjadi kanker paling umum di kalangan perempuan, mencakup 19% dari total kasus kanker, dan bisa menyerang siapa saja tanpa memandang usia.
Namun, harapan sembuh dapat meningkat drastis bila kanker terdeteksi sejak dini. Menjawab kebutuhan ini, MRCCC Siloam Hospitals Semanggi bersama Siemens Healthineers menghadirkan teknologi mammografi terbaru Mammomat B.brilliant, didukung pula oleh kolaborasi dengan Prudential Indonesia.
Mammomat B.brilliant menjadi terobosan pertama di Indonesia dengan pemindaian hanya lima detik. Sebelumnya, pasien harus menahan rasa nyeri akibat penekanan hingga 25 detik.
Berkat desain ergonomis dan sistem berbasis kecerdasan buatan (AI), alat ini menyesuaikan kompresi payudara serta tingkat radiasi agar pasien tetap aman dan nyaman tanpa mengurangi akurasi.
Dengan sudut pemindaian 50 derajat, lebih luas dari teknologi mammografi 3D lain (40°) atau 2D (15°), B.brilliant mampu menghasilkan gambar resolusi tinggi yang dapat mendeteksi kelainan sekecil mikrokalsifikasi.
Teknologi ini sangat relevan untuk karakter payudara perempuan Asia yang cenderung padat, sehingga memungkinkan dokter mendapatkan lebih banyak detail untuk diagnosis dini.
CEO MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, dr. Edy Gunawan menegaskan pentingnya skrining dini.
“Mammomat B.brilliant tidak sekadar peningkatan teknologi, ini adalah komitmen kami untuk mengutamakan pengalaman medis pasien, khususnya perempuan. Luangkan lima detik waktu Anda untuk mammogram—karena lima detik itu bisa menyelamatkan hidup Anda,” ujarnya di Jakarta, Selasa (30/9/2025).
Di balik inovasi ini, terdapat juga manfaat ekonomi yang signifikan. Studi internasional menunjukkan biaya pengobatan kanker payudara stadium lanjut bisa mencapai hampir 10 kali lipat lebih besar dibanding stadium awal.
Analisis di Indonesia juga menegaskan skrining mammografi rutin usia 40–65 tahun sangat cost-effective, karena dapat menghemat biaya perawatan dan menyelamatkan lebih banyak nyawa.
Presiden Direktur Siemens Healthineers Indonesia Alfred Fahringer mengatakan pihaknya bangga menghadirkan inovasi ini.
“Kami tidak hanya membawa mesin, tapi juga harapan dan kesempatan hidup lebih lama bagi perempuan Indonesia,” jelasnya.
Meluruskan Mitos dan Kekhawatiran
Masih banyak perempuan yang ragu melakukan mammografi karena khawatir radiasinya berbahaya. Faktanya, dosis radiasi yang digunakan sangat rendah, hanya sekitar 0,4 mSv, setara dengan paparan radiasi alami selama tujuh minggu.
Studi internasional menegaskan risiko kanker akibat mammografi sangat kecil, jauh lebih rendah dibanding manfaat deteksi dini.
Dukungan Asuransi dan Akses Gratis
Kesadaran perempuan untuk rutin skrining juga didorong oleh dukungan Prudential Indonesia dan Prudential Syariah. Nasabah yang memenuhi kriteria bisa mendapatkan voucher pemeriksaan mammografi gratis.
Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia Karin Zulkarnaen, menekankan pentingnya pencegahan dengan pola hidup sehat dan skrining berkala.
“Bukan hanya kesehatan fisik yang terjaga, tapi juga kesehatan finansial. Ini wujud komitmen kami untuk memberikan ketenangan pikiran bagi nasabah,” katanya.
Selain itu, Siloam Hospitals Group meluncurkan program SELANGKAH (Semangat Lawan Kanker) yang memberikan layanan skrining kanker payudara gratis bagi perempuan Indonesia yang belum memiliki akses fasilitas pemeriksaan.









