×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

Riset NTT Data : Adopsi AI Berpeluang Cetakn Profit Tinggi Higga 3 Kali Lipat, Begini Strateginya

Oleh: Tek ID - Selasa, 16 Desember 2025 10:15

Laporan NTT DATA mengungkap perusahaan pemimpin AI punya peluang 3 kali lebih besar mencetak margin tinggi lewat strategi dan eksekusi tepat.

Riset NTT Data : Adopsi AI Berpeluang Cetakn Profit Tinggi Ilustrasi kecerdasan buatan. dok. freepik.com

Perusahaan yang berhasil memimpin adopsi kecerdasan buatan (AI) terbukti memiliki peluang jauh lebih besar untuk mencatat pertumbuhan bisnis dan profitabilitas tinggi. 

Temuan ini terungkap dalam 2026 Global AI Report: A Playbook for AI Leaders yang dirilis NTT DATA.

Laporan tersebut menunjukkan 15% perusahaan teratas, yang dikategorikan sebagai AI leaders, memiliki kemungkinan 2,5 kali lebih besar mencatat pertumbuhan pendapatan di atas 10%, serta lebih dari tiga kali lipat peluang mencapai margin keuntungan minimal 15% dibanding perusahaan lain.

Studi ini disusun berdasarkan survei terhadap 2.567 eksekutif senior dari 35 negara dan 15 industri. 

Hanya sebagian kecil perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai pemimpin AI, yakni memiliki strategi AI yang jelas, model operasional matang, serta eksekusi yang terfokus dan konsisten.

“Akuntabilitas AI sekarang sudah menjadi urusan dewan direksi dan butuh agenda yang mencakup seluruh perusahaan. Riset kami menunjukkan bahwa sebagian kecil pemimpin AI sudah menggunakan AI untuk membedakan diri, tumbuh, dan menciptakan cara baru di mana manusia dan mesin menghasilkan nilai bersama,” ujar Yutaka Sasaki, President and CEO NTT DATA Group dalam keterangannya.

Laporan NTT DATA menegaskan pemimpin AI memperlakukan kecerdasan buatan bukan sekadar alat pendukung, melainkan mesin pertumbuhan utama yang membentuk ulang strategi bisnis mereka.

Beberapa pendekatan kunci yang diterapkan para pemimpin AI antara lain menyelaraskan strategi AI dengan tujuan bisnis dan mempercepat eksekusi agar menghasilkan dampak finansial nyata. 

Mereka juga mengadopsi pendekatan end-to-end dengan memilih area bernilai tinggi yang mampu memberikan dampak ekonomi terbesar, lalu mendesain ulang seluruh alur kerja.

Efek “flywheel” menjadi pembeda berikutnya. Investasi awal yang tepat mendorong keberhasilan cepat, yang kemudian memicu reinvestasi berkelanjutan untuk pertumbuhan selanjutnya. 

Selain itu, para growth leaders membangun ulang aplikasi inti dengan AI yang tertanam secara mendalam, bukan sekadar menambahkan fitur AI di permukaan.

Keunggulan pemimpin AI juga terlihat dari eksekusi yang disiplin dan terstruktur. Mereka membangun infrastruktur AI yang aman dan dapat diskalakan, termasuk melokalkan atau memindahkan infrastruktur untuk kebutuhan privat atau sovereign AI, guna mencegah hambatan kapasitas di masa depan.

Pendekatan expert-first AI menjadi prinsip penting, di mana AI digunakan untuk memperkuat kemampuan karyawan berpengalaman, bukan menggantikan peran manusia. Adopsi AI juga diperlakukan sebagai program perubahan organisasi menyeluruh, lengkap dengan manajemen perubahan yang konstruktif untuk meminimalkan resistensi internal.

Dari sisi tata kelola, pemimpin AI memusatkan pengawasan, memformalkan kebijakan perusahaan, serta memberikan mandat penuh kepada Chief AI Officers (CAIO) untuk mengelola risiko sekaligus menyelaraskan inovasi. 

Mereka juga mengandalkan kemitraan strategis eksternal dan terbuka pada model outcome-based gain-sharing untuk mempercepat realisasi nilai bisnis.

“Setelah strategi AI dan bisnis selaras, langkah paling efektif adalah memilih satu atau dua domain yang benar-benar memberikan nilai besar, lalu mendesain ulang seluruh prosesnya dengan AI. Ditopang oleh tata kelola kuat, infrastruktur modern, dan mitra terpercaya, para pemimpin AI saat ini berhasil mengubah proyek pilot menjadi profit dan melaju lebih cepat dari pasar,” kata Abhijit Dubey, CEO dan CAIO NTT DATA, Inc.

×
back to top