Perplexity AI Gandeng Getty Images untuk Akses Jutaan Gambar Berlisensi
Perplexity AI gandeng Getty Images untuk akses jutaan gambar berlisensi, perkuat kepatuhan hak cipta dan transparansi penggunaan konten AI.
Aplikasi Perplexity AI di App Store. tek.id/Ghani
Perplexity AI menandatangani kemitraan lisensi jangka panjang dengan Getty Images guna memberikan akses langsung ke jutaan koleksi gambar berlisensi dari platform distribusi media visual global tersebut.
Melalui kerja sama ini, Perplexity akan mengintegrasikan API Getty Images ke dalam sistem pencarian dan alat penemuan berbasis kecerdasan buatan (AI) miliknya, memungkinkan pengguna menampilkan gambar resmi dengan atribusi dan sumber yang jelas.
“Perplexity akan melakukan peningkatan dalam cara menampilkan gambar, termasuk penulisan kredit dan tautan ke sumber asli, untuk mendidik pengguna tentang penggunaan gambar berlisensi secara legal,” tulis Getty Images dalam pernyataan resminya yang dikutip dari Engadget.
Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan akurasi penggunaan konten visual di era di mana AI generatif semakin banyak digunakan untuk menciptakan dan menampilkan media digital.
- Deepfake Semakin Realistis, Ini Panduan Cek Keaslian Video Asli dan Buatan AI
- AFS Global STEM Innovators 2025 Cetak Generasi Muda Melek Kesehatan dan AI Lewat Workshop dan Pengalaman Lapangan
- NetApp Perkuat Ekosistem Mitra di Asia Pasifik, Sertifikasi Solusi AI Melonjak Tiga Kali Lipat
- Riset Zoom: Generasi Muda Indonesia Ingin AI yang Cepat, Efisien, tapi Tetap Manusiawi
Perplexity AI belakangan menjadi sorotan karena menghadapi beberapa gugatan hukum terkait pelanggaran hak cipta.
Pada Agustus 2025, dua media besar asal Jepang, Nikkei dan Asahi Shimbun, menuduh Perplexity AI menyalin dan menyimpan konten artikel dari server mereka secara ilegal, serta memberikan atribusi yang tidak akurat dalam hasil pencarian.
Tak hanya itu, Reddit juga melayangkan gugatan terhadap Perplexity dan tiga perusahaan AI lainnya pada Oktober lalu karena diduga menggunakan data hasil scraping tanpa lisensi resmi. Bahkan, lembaga kamus ternama turut membawa Perplexity ke ranah hukum atas kasus serupa.
Melalui kolaborasi dengan Getty Images, Perplexity berupaya memulihkan kepercayaan publik dan memperkuat posisi hukumnya sebagai platform pencarian AI yang taat aturan dan menghormati hak kekayaan intelektual (HAKI).
“Kemitraan seperti ini membantu platform AI meningkatkan kualitas dan akurasi informasi yang disajikan kepada pengguna, sekaligus menciptakan pengalaman yang lebih menarik dan terpercaya,”ujar Nick Unsworth, Vice President Strategic Development Getty Images, dalam pernyataannya.
Getty Images sendiri bukan pemain baru dalam isu legalitas konten AI. Pada 2022, perusahaan tersebut melarang keras karya seni yang dihasilkan AI di platformnya karena status hak cipta yang tidak jelas.
Kini, kerja sama dengan Perplexity menandai perubahan arah yang lebih strategis dengan berkolaborasi dengan perusahaan AI yang berkomitmen pada penggunaan data legal daripada melawannya di pengadilan.
Dengan perjanjian ini, pengguna Perplexity nantinya dapat mengakses gambar editorial dan stok milik Getty secara langsung melalui hasil pencarian AI dengan atribusi otomatis, tautan ke sumber asli, dan kepastian legalitas penggunaan.









