Lupakan silikon, peneliti Tiongkok dan AS kembangkan semikonduktor dari graphene
Para ilmuwan mengembangkan semikonduktor baru yang terbuat dari graphene, bahan yang secara praktis dapat mendefinisikan kembali apa yang mungkin terjadi pada perangkat elektronik.
Dunia elektronik mungkin baru saja menemukan penyelamat baru, berkat terobosan para peneliti di Universitas Tianjin dan Institut Teknologi Georgia. Para ilmuwan ini telah mengembangkan semikonduktor baru yang terbuat dari graphene, bahan yang secara praktis dapat mendefinisikan kembali apa yang mungkin terjadi pada perangkat elektronik.
Graphene, lembaran atom karbon, terbukti membawa perubahan besar. Ini bersifat yang lebih kuat, lebih fleksibel, dan jauh lebih efisien dibandingkan silikon, yang merupakan standar perangkat elektronik saat ini. Penelitian yang dibagikan dalam jurnal Nature tersebut menunjukkan bahwa graphene dapat mengungguli silikon dalam kinerjanya hingga sepuluh kali lipat.
Hal ini merupakan masalah besar karena silikon, dengan segala manfaatnya, telah mencapai batasnya dalam hal efisiensi energi dan kemampuan untuk memenuhi permintaan akan teknologi yang lebih kecil dan lebih cepat.
Pencapaian ini merupakan hasil penelitian berdedikasi selama delapan tahun, menandai momen penting dalam pencarian alternatif silikon. Tim yang dipimpin oleh Ma Lei di Universitas Tianjin, bekerja sama dengan Walter de Heer di Institut Teknologi Georgia, mengatasi tantangan “band gap” pada graphene. Ini merupakan rintangan besar, karena band gap sangat penting agar semikonduktor dapat berfungsi dengan baik, sehingga semikonduktor dapat menyala dan mati sesuai kebutuhan.
Dilansir dari Gizmochina (29/2), hal tersebut dapat merevolusi elektronik kita, membuat perangkat seperti ponsel cerdas bertahan lebih lama dalam pengisian daya dan komputer bekerja lebih cepat, sekaligus menggunakan lebih sedikit energi. Namun, diperlukan waktu sebelum semikonduktor graphene ini dapat digunakan di perangkat kita—sekitar 10 hingga 15 tahun, menurut Ma Lei.
Meskipun terdapat tantangan di masa depan, khususnya dalam meyakinkan industri untuk mengadopsi teknologi baru ini, antusiasme masyarakat terhadap hal ini tetap tinggi. Ini bukan sekadar kemenangan ilmiah; ini adalah gambaran masa depan, yang memberikan gambaran sekilas tentang bagaimana generasi elektronik berikutnya akan diberdayakan.
