OceanX–BRIN Mulai Ekspedisi Gunung Laut Sulawesi, Misi Memetakan Laut Dalam Indonesia

OceanX bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memulai ekspedisi laut dalam untuk meneliti rangkaian gunung laut di perairan Sulawesi, salah satu wilayah yang paling jarang diteliti di Indo-Pasifik. 

Kolaborasi ini menggabungkan teknologi eksplorasi laut dalam kelas dunia milik OceanX dan kepemimpinan ilmiah BRIN, sekaligus membuka peluang besar bagi Indonesia untuk memetakan wilayah-wilayah laut dalam yang selama ini belum tersentuh riset.

Ekspedisi yang berlangsung hingga Januari 2026 ini merupakan kelanjutan dari misi OceanX–BRIN 2024 yang berhasil mengidentifikasi lima gunung laut baru di wilayah utara Sulawesi. 

Tahun ini, misi diperkuat dengan tim ilmiah yang lebih besar, cakupan penelitian yang lebih luas, serta perangkat eksplorasi yang lebih canggih untuk menghasilkan dataset laut dalam terlengkap yang pernah dimiliki Indonesia.

Co-CEO sekaligus Chief Scientist OceanX, Vincent Pieribone mengatakan misi ini dilakukan dalam upaya membuka pengetahuan baru tentang laut dalam Indonesia. 

“Gunung laut dapat membentuk arus, menjadi rumah bagi spesies langka, dan menjadi batu loncatan kehidupan di laut dalam. Dari ratusan gunung di perairan Indonesia, hanya sedikit yang telah dieksplorasi. Maka dari itu, kami berharap melalui kerja sama dengan BRIN dapat memberikan kita perspektif baru tentang bagaimana laut dalam Indonesia mendukung ekosistem lautnya yang lebih luas,” ujarnya.

Misi dimulai dengan kegiatan edukasi publik di Bitung, termasuk tur kapal riset OceanXplorer bagi pelajar dan pemerintah daerah. Kapal kemudian bergerak menuju lokasi penelitian untuk dua tahap riset utama.

Tahap pertama berfokus pada pemetaan geologi dan hidrotermal menggunakan pemetaan resolusi tinggi, survei visual, serta profil dasar laut untuk memahami struktur vulkanik dan formasi tektonik. 

Tahap kedua akan mendokumentasikan keanekaragaman hayati dan dinamika ekologi gunung laut menggunakan ROV, kapal selam, pengambilan sampel DNA lingkungan, serta instrumen oseanografi. 

Teknologi AI SeaSwipe milik OceanX digunakan untuk anotasi gambar secara cepat sehingga peneliti dapat memetakan spesies dan habitat secara real time.

Kepala BRIN Arif Satria mengatakan ekspedisi ini penting bagi kedaulatan pengetahuan kelautan Indonesia. 

“Sebagai negara kepulauan dan pusat keanekaragaman hayati dunia, Indonesia harus memimpin sains kelautan di kawasan. Ekspedisi bersama OceanX bukan hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga memperkuat kemampuan bangsa dalam memetakan, memahami, dan mengelola laut dalam secara mandiri. Inilah fondasi penting menuju transformasi blue economy Indonesia,” ujarnya.

Misi ini juga memperkuat kapasitas riset nasional melalui pelibatan peneliti muda BRIN serta mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia. 

Mereka akan mendapatkan pelatihan langsung terkait pemetaan laut dalam, genomik, pengambilan sampel, hingga pemrosesan data. 

Upaya ini selaras dengan roadmap riset nasional serta mendukung tujuan Proyek KRISNA, inisiatif kapal riset nasional yang didanai AFD France.

Ekspedisi ini turut mendapat dukungan Bappenas yang menekankan pentingnya riset kelautan sebagai pilar pengembangan ekonomi biru. 

Data besar yang dihasilkan dari misi ini diharapkan dapat memperkuat perencanaan tata ruang laut, penilaian risiko geologi, hingga penetapan garis dasar keanekaragaman hayati untuk wilayah Sulawesi Utara.