Begini Cara Sony Manfaatkan AI Untuk Kembangkan Game Tanpa Mengganti Sentuhan Manusia
Sony manfaatkan AI dalam pengembangan gim seperti Spider-Man 2 dan Horizon, tekankan peran AI sebagai penunjang kreativitas
Logo Playstation, lini game Sony. Dok. Playstation
Raksasa teknologi Jepang, Sony, mengonfirmasi penggunaan Enterprise LLM AI tool dalam proses pengembangan game, termasuk pada judul besar seperti Marvel’s Spider-Man 2.
Namun, Sony menegaskan peran kecerdasan buatan (AI) hanya sebagai pendukung kreativitas, bukan pengganti para pengembang.
Dalam Laporan Korporasi 2025, Sony menjelaskan AI telah dipakai untuk mendukung voice recognition software khusus game, sehingga proses subtitle otomatis dalam beberapa bahasa bisa dilakukan lebih cepat.
AI juga digunakan untuk menguji model karakter, salah satunya tokoh Aloy dari seri Horizon.
- Red Hat Perkuat Inferensi AI di AWS, Dorong Kinerja Tinggi dan Efisiensi Biaya AI Generatif
- Google dan OpenAI Luncurkan Pembaruan Model AI dalam Waktu Berdekatan, Sinyal Perang AI Makin Intens
- Prediksi Tren AI Analog Devices: Makin Terasa Nyata dengan Physical AI dan Desentralisasi di Perangkat Humanoid
- Lonjakan Agentic AI Picu Peningkatan Risiko Siber: F5 Peringatkan Kesenjangan Keamanan API di Asia Pasifik
Sejak 2023, lebih dari 50.000 karyawan di 210 tim internal Sony telah menggunakan Enterprise LLM, yang membantu integrasi AI secara aman ke dalam pekerjaan sehari-hari, mulai dari chat hingga penulisan.
"Fokus utama kami adalah memastikan AI menjadi penunjang aman bagi kreativitas, dengan memperhatikan isu hukum, privasi, dan etika. AI tidak akan menggantikan peran kreator, tetapi mempercepat dan menyederhanakan proses pengembangan," demikian isi laporan Sony.
Sony menyebut pemanfaatan AI dapat mempercepat produksi game berskala besar yang kian menantang secara biaya dan SDM.
Salah satu penerapan nyata adalah PSSR upscaler di PlayStation 5 Pro, yang memanfaatkan AI untuk meningkatkan kualitas gambar dengan lebih efisien.
Isu penggunaan AI dalam pengembangan game memang menjadi perdebatan global. Beberapa kreator, seperti Masahiro Sakurai (pencipta Super Smash Bros), sebelumnya menekankan bahwa industri gim harus beradaptasi agar tetap berkelanjutan.
Menurutnya, AI dapat menjadi solusi untuk meningkatkan efisiensi tanpa mengorbankan kualitas.
Langkah Sony ini sejalan dengan visi tersebut, yaitu menghadirkan AI sebagai alat bantu yang aman, etis, dan efektif, sehingga para pengembang dapat lebih fokus pada aspek kreatif dan inovatif dalam merancang pengalaman bermain.









