Myusic AI, Startup Lokal Tawarkan Solusi Royalti Musik Lewat Web3 dan NFT
Myusic AI merupakan platform musik generatif berbasis kecerdasan buatan (AI) yang memungkinkan siapa pun menciptakan musik berkualitas tinggi, memiliki hak cipta secara legal
Ilustrasi Myusic AI
Polemik pembayaran royalti musik di ruang publik, seperti kafe dan restoran, kian menjadi sorotan.
Di tengah isu tersebut, startup teknologi lokal Myusic AI menghadirkan terobosan melalui teknologi Web3 dan NFT yang menjanjikan distribusi royalti lebih adil, transparan, dan real-time bagi para musisi.
Myusic AI merupakan platform musik generatif berbasis kecerdasan buatan (AI) yang memungkinkan siapa pun menciptakan musik berkualitas tinggi, memiliki hak cipta secara legal, serta mendaftarkan karyanya sebagai NFT sebagai aset kekayaan intelektual.
“Kami ingin menghapus batasan antara musisi dan pendapatannya. Di era digital, royalti seharusnya bisa cair otomatis, tercatat on-chain, dan dimiliki penuh oleh kreatornya,” ujar Aldo Wardana, Founder Myusic AI dalam keterangannya.
- Videotto Raih Pendanaan dari East Ventures, Tawarkan Solusi Editing Video Berbasis AI
- 10 Startup Terbaik Semesta AI Diumumkan, Jadi Tonggak Bangun Kedaulatan Digital Nasional
- Startup Sewa Motor Digital Ini Jadi Satu-Satunya Wakil Indonesia Raih Penghargaan di Asia Smart Innovation Awards 2025
- 3 Inovator Iklim Raih Pendanaan Rp10 Miliar di Climate Impact Innovations Challenge 2025
Dengan fitur utama seperti music generator AI, NFT minting otomatis, dan smart contract royalty, platform ini mendorong musisi tanpa studio maupun label untuk tetap dapat menghasilkan karya orisinal, mendaftarkannya sebagai NFT, dan menerima royalti secara langsung setiap kali karyanya digunakan di berbagai platform digital.
Sistem Myusic AI juga mampu memetakan pemutaran lagu di berbagai kanal secara otomatis.
Hal ini memberi visibilitas data kepada pemilik lagu, sekaligus menjawab kritik publik atas sistem distribusi royalti konvensional yang dinilai tidak efisien.
“Musik bukan cuma soal didengar, tapi soal dihargai. Kami hadir bukan untuk melawan sistem yang ada, tapi menyempurnakannya dengan transparansi, efisiensi, dan desentralisasi,” tambah Aldo.
Saat ini, Myusic AI telah memasuki tahap beta publik dengan ratusan pengguna awal.
Lebih dari 100 lagu orisinal sudah berhasil digenerasi, dicetak sebagai NFT, dan didaftarkan ke dalam sistem blockchain platform tersebut.
Myusic AI juga membuka peluang kolaborasi bersama musisi, content creator, komunitas Web3, lembaga hak cipta, dan investor untuk memperkuat ekosistem royalti digital di Indonesia.
“Bukan label besar yang menentukan nasib musisi hari ini. Tapi teknologi yang memberi hak langsung kepada penciptanya,” tulis Myusic AI dalam pernyataan resminya.









