Pemerintah optimistis, Indonesia akan punya 5 unicorn sampai 2019
Pemerintah tak tinggal diam. Mereka memfasilitasi startup untuk bertemu pemodal ventura.
Pemerintah optimistis bahwa Indonesia akan mempunyai 5 perusahaan rintisan digital bernilai USD1 miliar (unicorn) hingga tahun 2019 mendatang. Sebagai informasi, Indonesia kini memiliki 3 unicorn, yakni Gojek, Traveloka, dan Tokopedia. Agar keinginan ini terwujud, pemerintah turut membantu mempertemukan perusahaan dengan pemodal ventura yang hendak berinvestasi di Indonesia.
"Kita secara profesional mengkurasi agar ketemu (startup) dengan penanam modal (Venture Capital). Ada investor dari Jepang yang ingin masuk ke Indonesia, tapi tidak tahu mau investasi di mana," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam acara Digital Economy Briefing 2017 di Jakarta, Kamis (16/11).
Chief Rudi, panggilan bekennya, menjelaskan, pihaknya setidaknya sudah mengkurasi 44 perusahaan dengan bantuan beberapa pihak. Di antaranya CEO Gojek Nadiem Makarim dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya.
"Selesai dari itu, kita bawa ke San Fransisco, Oktober lalu. Kuartal pertama nanti, kita akan bawa ke Shanghai. Shanghai punya banyak jaringan finansialnya dan mereka lebih agresif. Sementara mereka yang kami bawa sudah di level pendanaan seri A dan B. Jadi, ketika investor datang, kita sudah bisa presentasi secara profesional," katanya.
Berikut daftar 44 startup yang digadang-gadang Rudiantara menjadi calon unicorn di Indonesia :
"Pemerintah di sini untuk mengkoordinir. Yang melakukan ya ekosistem juga," ujar Rudi.Rudiantara mengingatkan, mencetak perusahaan unicorn berikutnya bukan hanya tugas pemerintah, tetapi wajib didukung ekosistem startup di Tanah Air.
Gerakan nasional
Pemerintah sendiri sudah menginisasi untuk menciptakan startup baik di level seed funding maupun pendanaan seri A dan B melalui Gerakan Nasional 1000 Startup. Gerakan ini telah menyedot sekitar 2.800 partisipan sampai 2017 ini.
"Ini adalah gerakan di seluruh kota Indonesia. Kita butuh menciptakan entrepreneur, walaupun bukan Menteri UMKM, tapi apa salahnya?" imbuh Rudiantara.
Rudiantara pun mengakui membuka kerja sama kepada semua pihak. Contohnya, Kominfo sudah bekerjasama dengan Google untuk mendidik mentor-mentor dari Indonesia.
E-commerce merangsang UKM
Beralih ke data-data rill, Rudiantara menjelaskan, keberadaan e-commerce turut merangsang munculnya pengusaha baru berskala kecil menengah di Indonesia. Tokopedia, misalnya, sudah mencetak 2 juta UMKM baru. Dari 2,5 juta merchant di layanan tersebut, 80 persennya merupakan orang yang tak pernah berbisnis.
"Jadi, kalau dikatakan ekonomi digital ini akan mengganggu lapangan pekerjaan lainnya, mungkin iya, bagi mereka yang tidak siap," katanya.
"Saya akan fokus pada startup," ujar Menkominfo, Rudiantara, memulai pemaparannya di ajang Digital Economy Briefing 2017 (16/11). Di hadapan ratusan peserta yang mengikuti forum, beliau selalu mampu membuat semua orang terhipnotis dengan pemaparannya yang singkat, padat, namun selalu membumi. Inilah gayanya yang selalu membuat beliau bisa diterima semua kalangan.
"Saya yakin sampai 2019 kita akan punya lima unicorn. Pemerintah tidak diam. Pemerintah sekarang sedang mencoba membuat perusahaan startup unicron berikutnya. Kita secara profesional mengkurasi agar ketemu (startup) dengan penanam modal (Venture Capital). Ada investor dari Jepang yang ingin masuk ke Indonesia tapi tidak tahu mau investasi di mana," terangnya.
Chief Rudi, panggilan bekennya, dengan gayanya yang penuh semangat menerangkan, "Kita ada 40 yang kita kurasi dengan bantuan ekosistem. Ada Nadiem, William Tanuwijaya yang membantu kita. Selesai dari itu, kita bawa ke San Fransisco Oktober lalu. Kuartal pertama nanti kita akan bawa ke Shanghai. Shanghai punya banyak jaringan finansialnya dan mereka lebih agresif. Sementara mereka yang kami bawa sudah di level pendanaan seri A dan B. Jadi betul-betul ketika investor datang, kita sudah bisa presentasi secara profesional," tambahnya.
Meski tugas utama Kementrian yang dipimpin Chief bukan untuk mencetak startup, namun Chief selalu setiap waktu mengingatkan, bila tugas ini adalah tugas semua pihak. Ia memiliki pemikiran futuristik yang lebih maju dari pemimpin-pemimpin seangkatan beliau.
"Sederhana, ini yang kita lakukan untuk menciptakan unicorn berikutnya bagi Indonesia. Inilah yang dilakukan pemerintah. Pemerintah di sini untuk mengkoordinir. Yang melakukan ya ekosistem juga," ujar Rudi, menggambarkan beberapa peran kecil Kemenkominfo dalam ekosistem ekonomi digital Indonesia.
Satu hal yang saya suka dari talk show berbintang tamu seorang Chief Rudi. Kisah-kisah aktual yang ia dapatkan di lapangan selalu keluarkan jadi bumbu cerita. Namun seringkali bumbu ini menginspirasi. Contohnya pada saat beliau menceritakan kalau suka memprovokasi mahasiswa.
"Prosesnya, saya paling senang masuk universitas. Saya provokasi mereka. Saya pernah datang ke acara wisuda, di mejanya ada buklet bagiamana menyiapkan wawancara kerja. Itu mindset yang menciptakan pekerja. Seharusnya mindset yang betul itu menciptakan pekerjaan. Makanya saya lebih senang datang ke acara penerimaan mahasiswa baru, karena gampang diprovokasi. Saya tanamkan, pemikiran bagaimana kalau tidak lulus ya tidak lulus asal jadi unicorn," katanya sembari tertawa-tawa.