sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id samsung
Jumat, 20 Mei 2022 15:13 WIB

Twitter beri label peringatan di konten hoax tentang konflik Rusia-Ukraina

Twitter dikabarkan akan berikan label peringatan untuk berbagai konten sesat selama krisis internasional. Ini juga terkait dengan konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

Twitter beri label peringatan di konten hoax tentang konflik Rusia-Ukraina
Pixabay

Twitter kembali mengambil peran dalam isu yang terjadi di kancah internasional saat ini. Hal ini diketahui dari adanya kebijakan baru yang mereka keluarkan, yaitu mengenai pemberian label peringatan untuk konten sesat yang ada dalam platformnya. 

Kebijakan ini dilakukan dengan mengambil lebih banyak langkah untuk memperlambat informasi sesat yang berada di Twitter selama masa krisis. Selain itu, pihaknya juga akan memperkuat informasi yang kredibel dan menghindari meningkatnya konten sesat yang dapat menyebabkan kerusakan menjadi lebih parah.

Bersama dengan beberapa sumber kredibel dan tersedia untuk umum seperti kelompok kemanusiaan, penyelidik sumber terbuka, jurnalis dan organisasi pemantau konflik, pihak perusahaan akan memeriksa informasi yang beredar di platform mereka. Ini juga termasuk mengenai pembatasan penyebaran klaim yang dibantah oleh berbagai sumber kredibel tersebut. 

Label peringatan yang dihadirkan ini akan mengingatkan pemilik akun yang menyebarkan konten sesat bahwa mereka telah melanggar aturan Twitter. Meski cuitan masih bisa dilihat dan dikomentari oleh pengguna lain, fitur retweet untuk konten ini akan dinonaktifkan. 

Pihak Twitter menyebut akan tetap menghadirkan tweet dengan konten sesat ini dalam platform miliknya. Tujuannya, akuntabilitas dari sumber tersebut harus tetap dapat diakses untuk mempermudah pengungkapan adanya misinformasi krisis. 

Selain itu, saat ini pihak perusahaan masih akan memprioritaskan tweet hoax yang berasal dari akun profil tinggi. Termasuk seperti yang dikelola oleh pihak pemerintah ataupun organisasi di bawah naungan pemerintahan. Ini dimaksudkan agar penyebaran mengenai misinformasi krisis dapat segera dibatasi. 

"Kami telah memperluas berbagai tindakan yang dapat kami ambil untuk memastikan tindakan tersebut proporsional dengan tingkat keparahan potensi bahaya," tulis kepala keamanan dan integritas Twitter, Yoel Roth dalam sebuah postingan, sebagaimana dilansir dari Engadget (20/5). 

Bahkan, berkaitan dengan perang yang terjadi antara Ukraina dan Rusia, pihak perusahaan juga telah menambahkan label peringatan 'cuitan sesat tingkat tinggi' kepada akun pemiliknya. Tentunya ini karena pemberitahuan tersebut tidak sesuai dengan yang terjadi di lapangan serta dapat memberikan tuduhan yang menyesatkan tentang kejahatan perang dan kekejaman massal.

Sayangnya, kebijakan tersebut saat ini hanya berlaku untuk tweet terkait dengan konflik bersenjata internasional. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan kebijakan ini akan melebar pada isu-isu besar lainnya di dunia internasional. 

"Menonaktifkan keterlibatan dengan tweet adalah cara efektif untuk mengurangi bahaya, sambil tetap mempertahankan ucapan dan catatan peristiwa global yang penting," pungkas Roth. 

Share
×
tekid
back to top