Tanpa Waze dan Google , Palestina masih punya peta sendiri
Waze dan Google tidak membuat peta digital di daerah teritori Palestina. Bukan berarti aplikasi peta lain tidak ada.
Ketika Anda ingin pergi dari Jerusalem (Israel) ke kota Jericho (Palestina), Google Maps akan memberi tahu bahwa ia tak bisa menunjukkan jalan ke sana. Menggunakan Waze pun sama saja. Mereka akan memberikan peringatan area berisiko tanggi ke kota tersebut.
Wired (10/12) menuturkan, pilihan terbaik untuk mengetahui peta jalan di daerah Palestiina bukan Waze. Namun, ada aplikasi bernama Maps.Me. Ini adalah aplikasi navigasi berkonsep open source yang dikembangkan orang Rusia untuk Palestina. Peta ini bisa diunduh secara offline. Fitur ini krusial mengingat tidak ada jaringan 3G di Palestina
Maps.Me lebih dari sekadar penunjuk arah. Peta digital ini juga merupakan basis data bagi jalan, sekolah, taman, toko, dan tempat lainnya. Maps.Me menjadi solusi bagi NGO Internasional untuk mendekati Palestina selam satu dekade terakhir ini.
Bagi Palestina, ini merupakan penanda bahhwa warga Palestina masih menjalankan roda kehidupan mereka di negara mereka sendiri. Ini juga memberikan informasi bagi orang luar Palestina bahwa Palestina juga patut memiliki hak informasi yang sama dengan tetangganya, Israel.
"Ada banyak diskusi di seluruh dunia, namun kita pun belum tahu pasti seperti apa rupa tempatnya," ujar Mikel Maron, programmer dan geographer yang mengusahakan peta digital bagi Gaza.
Bagi Mikel, warga Palestina layak mendapatkan perekaman bagi infrastuktur mereka. Maps.Me sendiri merupakan proyek yang bermula 2011 lalu di Belarusia. Aplikasi ini telah diunduh 80 juta kali. Aplikasi ini pun kini berkantor di Moskow setelah perusahaan internet asal Rusia mengakuisinya 2014 silam.
Aplikasi ini pun mulai membuka informasi mereka agar mudah diisi pengguna lainnya lewat openstreetmap.org. Tiap pengguna bisa menempelkan pin ke dalam peta digital ini untuk menandai tiap sudut yang belum terdokumentasi.
