Rebel SL3 punya sistem AF Dual Pixel dan pendeteksi mata
Dengan bobot hanya 449 gram, SL3 diklaim sebagai lini EOS paling ringan dan kecil. Dalam hal fitur, SL3 dilengkapi juga dengan prosesor Digic 8.
Canon memang mulai serius menggarap lini kamera mirrorless yang dicerminkan pada peluncuran EOS R dan EOS RP. Kedua kamera tersebut merupakan kamera mirrorless pertama Canon yang mengusung sensor full-frame. Meski demikian perusahaan tidak melupakan kamera DSLR. Hal ini dibuktikan dengan peluncuran kamera EOS Rebel SL3.
Dilansir dari Engadget (10/4), DSLR tersebut dilengkapi dengan sensor APS-C beresolusi 24,1 MP.
Dengan bobot hanya 449 gram, SL3 diklaim sebagai lini EOS paling ringan dan kecil. Dalam hal fitur, SL3 dilengkapi juga dengan prosesor Digic 8, layar LCD 3 inci dengan engsel fleksibel demi kemudahan vlogging dan selfie, serta perekaman video 4K. Selain itu, SL3 dilengkapi dengan sistem autofocus Dual Pixel yang berkolaborasi dengan pendeteksi mata dalam mode live view.
Dalam hal sistem autofocus, Canon membekali SL3 dengan sistem optik 9 poin dan spot focus sehingga menjanjikan akurasi tinggi ketika mencari fokus pada subjek. Pendeteksi mata menjanjikan ketajaman objek fotografi close-up meski menggunakan aperture besar.
EOS Rebel SL3 diinformasikan pula kamera dari keluarga Rebel dengan perekaman beresolusi 4K. Sayangnya, resolusi tinggi tersebut tidak mendukung sistem Dual Pixel. Selain itu, DSLR ini tidak mendukung in-body image stabilization (IBIS) sehingga mengandalkan lensa yang mendukung untuk memotret secara stabil.
Spesifikasi teknis yang dihadirkannya adalah pemotretan continuous hingga 5 fps, kepekaan ISO hingga 25600 (dapat ditingkatkan hingga 51200). Baterai yang dimilikinya diklaim mampu bertahan hingga 1.600 pemotretan atau 350 pemotretan ketika menggunakan mode Live View. Harga yang ditawarkan untuk Rebel SL3 adalah USD600 (Rp8,5 juta) untuk bodi dan USD750 (Rp10,6 juta) dengan lensa kit EF-S 18-55mm f/4-5.6 IS.
