Pertarungan 2 Kuda Hitam, bagaimana Redmi dapat melawan Realme
Keduanya membawa spesifikasi yang terlihat serupa. Namun jika ditilik lebih lanjut, Realme 2 Pro membawa banyak keunggulan dibandingkan kompetitornya.
Industri smartphone global dikejutkan dengan langkah Xiaomi di awal tahun. Vendor smartphone asal China itu resmi menjadikan Redmi sebagai merek independen. Ini berarti, Redmi akan menjual produknya secara mandiri.
Di pasaran, Redmi akan bertarung dengan dengan merek smartphone yang kini tengah berkembang pesat, yakni Realme. Antara Redmi dan Realme, memiliki visi yang sama. Kedua perusahaan, sama-sama ingin merilis produk berkualitas dengan harga yang masih terjangkau masyarakat.
Jika dibandingkan, keduanya sama-sama memiliki produk andalan di Indonesia. Redmi mengunggulkan Redmi 6 Pro yang sudah tersedia sejak November. Sementara itu, Realme mengandalkan Realme 2 Pro yang masuk pada Oktober.
Dari segi spesifikasi, keduanya membawa spesifikasi yang terlihat serupa. Namun jika ditilik lebih lanjut, Realme 2 Pro membawa banyak keunggulan dibandingkan kompetitornya. Realme 2 Pro menggunakan prosesor terkuat di smartphone kelas menengah, Snapdragon 660. Prosesor ini sudah diperkuat teknologi Artificial Intelligence Engine (AIE). Sementara itu, Redmi Note 6 Pro menggunakan Snapdragon 636 yang bisa dibilang versi ringan dari Snapdragon 660.
Realme 2 Pro juga memiliki memori internal yang lapang dengan varian 32, 64 dan 128 GB. Sementara itu, Redmi Note 6 Pro menyematkan ruang penyimpanan internal sebesar 32 dan 64 GB. Hal ini menunjukkan Realme 2 Pro memberikan lebih banyak pilihan bagi pengguna.
Di sisi display, Realme 2 Pro lebih unggul karena menggunakan layar 6,3 inci dengan aspek rasio 19,5:9. Keunggulan lainnya adalah layar dewdrop yang membuat dimensi layar jadi lebih lapang. Di sisi lain, Xiaomi Redmi Note 6 Pro menggunakan layar 6,26 inci dengan aspek rasio 19:9. Beda dengan Realme 2 Pro, layar Redmi Note 6 Pro menggunakan notch yang tampak lebar.
Patut ditunggu bagaimana dua merek ini akan bersaing di Indonesia. Siapakah yang lebih dahulu mencuri perhatian dan jadi top of mind di konsumen terlebih dahulu?
