Mobil listrik di Inggris naik hingga 14%

Inggris sedang mengambil jalur cepat dalam mengadopsi mobil listrik. Peningkatan yang luar biasa terjadi pada bulan Oktober, terjadi peningkatan sebesar 14% pada registrasi mobil penumpang baru dibandingkan tahun lalu, dengan total 153,529 kendaraan. Jelas bahwa masyarakat Inggris semakin maju dengan pertumbuhan berkelanjutan selama 15 bulan, dan peningkatan registrasi mobil baru sebesar 20% selama sepuluh bulan terakhir.

Mobil listrik, yang menjadi primadona industri kendaraan listrik, semakin berkembang pesat dan meraih pangsa pasar yang semakin besar. Bulan lalu saja, 38.228 kendaraan listrik plug-in telah didaftarkan, naik 33% dari tahun sebelumnya, dan kini mewakili hampir seperempat dari seluruh mobil baru yang beredar di jalanan.

Dilansir dari Gizmochina (8/11), model serba listrik (BEV) telah menikmati pertumbuhan luar biasa tanpa gangguan selama 42 bulan, dengan 23.943 registrasi baru yang menandai peningkatan 20% dari tahun lalu. Hibrida plug-in (PHEV) juga tidak ketinggalan, melaju dengan lonjakan 61% menjadi 14,285 kendaraan.

Tampaknya selera masyarakat Inggris terhadap listrik tidak pernah terpuaskan, dengan adanya 4.753 titik pengisian AC baru yang memecahkan rekor pada kuartal terakhir agar mobil-mobil ini tetap dapat beroperasi.

Meskipun BEV jelas-jelas memegang kendali dengan menguasai pangsa pasar sebesar 15,6%, PHEV juga tidak kalah jauh dengan pangsa pasar sebesar 9,3%. Bersama-sama, mereka telah meningkatkan pasar, berkontribusi terhadap lebih dari 375.000 kendaraan ramah lingkungan baru di jalan-jalan Inggris tahun ini – peningkatan yang signifikan sebesar 35%.

Meskipun produk mobil listrik semakin meningkat, tidak ada satupun model mobil listrik yang mampu menembus 10 besar produk terlaris bulanan – sebuah bukti ketatnya persaingan di pasar. Namun, Model Y Tesla tetap menjadi pilihan populer, berada di peringkat 10 teratas tahun ini.

Di sektor komersial, van listrik tertinggal di belakang segmen penumpang namun telah menunjukkan pertumbuhan sebesar 18%. Hal ini mencerminkan tren global di mana adopsi listrik komersial sedikit tersendat.