Microsoft kurangi operasi bisnis di Rusia, 400 karyawan kena dampak
Microsoft akan kurangi operasi bisnis di Rusia menyusul perusahaan teknologi global lainnya. Ini tidak lepas dari pengaruh konflik yang terjadi di negara tersebut.
Menyusul perusahaan teknologi global lainnya, Microsoft juga akan melakukan pengurangan operasi bisnis di Rusia. Langkah tersebut diambil sebagai tanggapan setelah negara tersebut melakukan invasi ke Ukraina.
Pihak Microsoft mengumumkan mereka akan mengurangi operasi dan melakukan pemotongan yang substansial untuk bisnis mereka di Rusia. Perusahaan secara signifikan akan mengurangi operasinya di Rusia sebagai tanggapan atas perkiraan ekonomi yang lebih suram akibat dari perang.
Berdasarkan informasi Bloomberg, dikutip dari Engadget (9/6), Microsoft dilaporkan telah melakukan pengurangan pelayanan operasional di Rusia. Laporan ini juga menyebut setidaknya terdapat 400 karyawan yang terkena imbas dari kebijakan yang dikeluarkan perusahaan.
Sebagai informasi, sebelumnya pihak Microsoft juga sempat menghentikan penjualan di Rusia setelah adanya invasi ke Ukraina. Menyusul kebijakan tersebut, kini perusahaan kembali memperkecil kehadirannya di negara tersebut.
Meski begitu, Microsoft mengungkap akan menghormati kontraknya di Rusia dengan memenuhi kewajibannya untuk pelanggan ketika penangguhan penjualan tersebut ditetapkan. Pihak perusahaan juga menyebut akan bekerja sama dengan karyawan yang terkena dampak dari kebijakan ini.
Seperti diketahui, Microsoft bukanlah satu-satunya perusahaan multinasional yang memutuskan untuk memperkecil operasi bisnisnya di Rusia setelah invasi ke Ukraina. Beberapa perusahaan besar lainnya termasuk Apple Inc, Dell Technologies, Nike dan Adidas telah lebih dulu menutup bisnis mereka di negara tersebut.
