Microsoft cabut hak istimewa karyawan akses Xbox Game Pass Ultimate gratis
Microsoft mulai memberi tahu karyawannya bahwa sebagian besar dari mereka tidak akan lagi mendapatkan akses gratis ke Xbox Game Pass Ultimate.
Salah satu keuntungan menjadi karyawan tetap Microsoft adalah memiliki akses gratis ke Xbox Game Pass Ultimate. Sayangnya, sebuah laporan mengatakan karyawan Microsoft kehilangan hak istimewa tersebut.
The Verge melaporkan, melalui sumber yang tidak disebutkan namanya, bahwa Microsoft mulai memberi tahu karyawannya bahwa sebagian besar dari mereka tidak akan bisa mendapatkan akses ke Xbox Game Pass Ultimate secara gratis mulai Januari 2024.
Hak istimewa ini tidak dicabut untuk seluruh karyawan, sebab anggota tim Microsoft yang bekerja langsung di divisi Xbox dan Microsoft Gaming kabarnya masih akan mendapatkan akses itu. Sementara itu, karyawan di divisi lain akan mendapatkan diskon untuk berlangganan layanan selama 12 bulan,
Namun, sebagaimana dilansir dari Neowin (3/11), sebagian besar karyawan tidak senang dengan kebijakan baru ini. Mereka menyatakan ketidaksenangannya melalui forum internal perusahaan.
- RRQx7SINS Siap Angkat Nama Indonesia di Delta Force Invitational Warfare 2025
- GOGOGO School Championship Buka Peluang Pelajar SMA Masuk Ekosistem Esport Nasional Lewat Game MLBB
- Ini Deretan Game Indie Baru di Akhir Tahun, Marvel Cosmic Invasion hingga Game Horor Routine
- EA Tidak Rilis Game F1 26 Tahun Depan, Fokus pada Ekspansi Besar F1 25 untuk Musim 2026
Kabarnya, CEO Microsoft Phil Spencer telah menanggapi beberapa pesan ini, menyatakan bahwa dia tidak mengetahui keputusan untuk mencabut akses gratis Xbox Game Pass Ultimate para karyawan. Kabar baiknya, Spencer akan mempertimbangkan langkah ini.
Sebagai informasi, biaya langganan Xbox Game Pass Ultimate baru-baru ini naik dari USD14,99 menjadi USD16,99 per bulan. Terkait diskon karyawan, belum diketahui berapa besar potongan harga yang akan ditawarkan kepada anggota tim Microsoft.
Dengan asumsi keputusan ini tetap berlaku, hal ini menunjukkan bahwa Microsoft, seperti banyak perusahaan teknologi lainnya, mungkin tidak menawarkan tunjangan karyawan sebanyak yang mereka lakukan di masa lalu.
Meskipun perusahaan tersebut membukukan angka keuangan yang solid untuk kuartal fiskal terakhirnya beberapa hari yang lalu, perusahaan mungkin masih perlu menjaga pengeluarannya seketat mungkin dengan situasi ekonomi global saat ini.
