×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

Ini Deretan Game Indie Baru di Akhir Tahun, Marvel Cosmic Invasion hingga Game Horor Routine

Oleh: Tek ID - Senin, 08 Desember 2025 07:45

Game indie baru akhir tahun hadir lewat Marvel Cosmic Invasion, Routine, hingga Tingus Goose yang absurd, menawarkan aksi, horor, dan relaksasi.

Ini Deretan Game Indie Baru di Akhir Tahun Game Marvel Cosmic Invasion. dok. Marvel

Menjelang tutup tahun, industri game indie kembali bergeliat dengan kehadiran sejumlah judul baru yang langsung mencuri perhatian gamer dunia. 

Dari game beat-’em-up bergaya retro Marvel, horor bertema teror liminal yang menunggu rilis selama 13 tahun, hingga game idle paling absurd dengan angsa dan jari manusia, semuanya hadir dalam gelombang rilisan terbaru pekan ini.

Salah satu yang paling banyak dibicarakan adalah Marvel Cosmic Invasion, karya Tribute Games bersama Dotemu, duo yang sebelumnya sukses lewat Teenage Mutant Ninja Turtles: Shredder’s Revenge. 

Game ini mengusung gaya side-scrolling beat-’em-up klasik dengan visual yang terinspirasi dari serial animasi Marvel era 1990-an.

Keunggulan Cosmic Invasion terletak pada variasi karakter. Setiap tokoh memiliki jurus khas, termasuk serangan sekunder jarak jauh. 

Captain America menjadi salah satu karakter favorit karena serangan perisainya bisa digunakan tanpa jeda maupun batas amunisi. She-Hulk juga menjadi sorotan lewat kemampuan melempar musuh, melancarkan serangan udara, hingga menghantam lawan dengan gaya atletis yang brutal.

Meski tidak menghadirkan mekanik permainan yang terlalu dalam, Cosmic Invasion dinilai unggul dari sisi presentasi visual dan keseruan permainan kooperatif. Gim ini sudah tersedia di Steam, Nintendo Switch, PlayStation 5, Xbox Series X/S, serta masuk dalam layanan Game Pass dengan harga sekitar 30 dolar AS.

Sorotan lain datang dari Routine, game horor bertema eksplorasi antariksa yang akhirnya resmi dirilis setelah 13 tahun sejak pertama kali diumumkan. Dikembangkan Lunar Software dan diterbitkan Raw Fury, 

Routine mengajak pemain menjelajahi pangkalan bulan dengan nuansa retro-futuristic bergaya 1980-an.

Tanpa penanda arah atau heads-up display, pemain hanya dibekali asisten data pribadi yang terhubung ke titik akses di dalam basis tersebut. 

Tujuannya sederhana namun mencekam: mengungkap misteri kehancuran pangkalan dan bertahan dari teror yang mengintai. Routine kini tersedia di Steam, Xbox, serta layanan Game Pass.

Dari horor atmosferik, gamer juga disuguhi horor psikadelik lewat Sleep Awake, game first-person yang mengangkat teror kehilangan manusia akibat kekuatan misterius bernama The HUSH. 

Setiap orang yang tertidur akan menghilang begitu saja. Tokoh utama Katja bersama warga kota terakhir di Bumi harus bertahan dari efek ekstrem kurang tidur.

Sleep Awake dikembangkan oleh Eyes Out—studio yang dibentuk sutradara Spec Ops: The Line, Cory Davis, bersama gitaris Nine Inch Nails, Robin Finck—dan diterbitkan Blumhouse Games. Game ini sudah dirilis untuk Steam, PS5, dan Xbox Series X/S dengan harga 30 dolar AS.

Sementara itu, kategori horor paling nyentrik dipegang Tingus Goose, game idle dengan konsep cozy body horror. 

Pemain ditantang menanam bibit dalam tubuh pasien hingga menghadirkan makhluk menyerupai angsa yang tumbuh dari tubuh manusia lengkap dengan jari jemari. Konsep absurditas inilah yang justru membuatnya viral.

Tingus Goose dikembangkan SweatyChair dan dijual di Steam dengan harga promo sekitar 5,94 dolar AS hingga 8 Desember sebelum naik menjadi 7 dolar AS.

Tak kalah unik, Effulgence RPG tampil sebagai RPG berbasis party dengan gaya visual 3D berbentuk ASCII art. 

Pemain harus mengalahkan musuh demi mendapatkan perlengkapan yang lebih baik. Game ini dikembangkan secara solo oleh Andrei Fomin dan sudah tersedia dalam versi early access di Steam dengan rencana rilis penuh pada Juni mendatang.

Untuk gamer yang mencari suasana santai, Log Away hadir sebagai alternatif lewat konsep pembangunan kabin nyaman di berbagai lingkungan. 

Pemain bisa mendekorasi interior sesuai selera, memelihara hewan, serta menikmati atmosfer yang menenangkan. Game ini dijual seharga 10 dolar AS di Steam dengan bonus DLC Natal untuk pembelian awal.

Tak ketinggalan, penggemar studio Simogo kini bisa menikmati Simogo Legacy Collection, paket tujuh gim awal studio tersebut—termasuk Year Walk dan Device 6—yang tersedia di Steam dan Nintendo Switch dengan harga bundling sekitar 15 dolar AS.

Sementara untuk rilisan mendatang, perhatian tertuju pada Don’t Stop, Girlypop!, arena shooter berestetika Y2K yang memadukan unsur gerak cepat, musik hyperpop, serta pesan anti-kapitalisme. Game ini dijadwalkan rilis di Steam pada 29 Januari mendatang.

Ada pula Limbot, game berbasis fisika yang mengandalkan kerja sama tim. Empat pemain akan mengendalikan masing-masing anggota tubuh robot kardus untuk menyelesaikan misi presisi, menciptakan dinamika kooperatif yang berpotensi memicu kekacauan seru ala Overcooked. Game ini dijadwalkan meluncur antara April hingga Juni tahun depan.

Terakhir, Zlin City: Arch Moderna menawarkan konsep diorama city builder yang terinspirasi arsitektur kota Zlin di Republik Ceko pada era 1930–1940-an. 

Pengembang menggunakan teknologi pemindaian 3D untuk menghadirkan detail visual realistis. Meski belum memiliki jadwal rilis resmi, game ini dipastikan akan hadir di Steam.

×
back to top