Lagi, Activision Blizzard bakal lakukan PHK massal
Setelah mengurangi 1000 karyawan dan memberikan CEO bonus, Activision Blizzard akan kembali pangkas karyawan.
Nama Activision Blizzard kembali jadi sorotan. Setelah sebelumnya memutuskan hubungan kerja sekitar 1000 pekerja, kini dikabarkan mereka akan kembali melakukan pemangkasan karyawan.
Ini sangat disayangkan mengingat baru-baru ini, CEO Activision Blizzard, Bobby Kotick, mendapatkan bonus yang sangat besar. Dia dikabarkan akan mendapatkan bonus sebesar USD200 juta dalam bentuk tunai.
Perwakilan Activision Blizzard mengatakan saat ini mereka melihat para gamer lebih memilih untuk terhubung dengan gim milik perusahaan asal Amerika tersebut secara digital, dimana mereka akan mengurangi karyawan karena alasan tersebut
“Pemain semakin memilih untuk terhubung dengan game kami secara digital. Kami telah berbagi rencana dengan tim kami di Eropa tentang bagaimana kami akan berkembang sebagai sebuah organisasi, beradaptasi dengan perubahan ini untuk melayani pemain kami dan memposisikan wilayah terbaik untuk pertumbuhan di masa depan. Kami akan mengambil langkah ekstensif untuk mendukung semua karyawan dan memudahkan transisi bagi rekan kerja kami yang mungkin terpengaruh oleh perubahan yang diusulkan ini,” kata perwakilan Activision Blizzard.
- Begini Cara Pemain Roblox Mengeksplorasi Gaya, Avatar, dan Game Favorit Sepanjang 2025
- RRQx7SINS Siap Angkat Nama Indonesia di Delta Force Invitational Warfare 2025
- GOGOGO School Championship Buka Peluang Pelajar SMA Masuk Ekosistem Esport Nasional Lewat Game MLBB
- Ini Deretan Game Indie Baru di Akhir Tahun, Marvel Cosmic Invasion hingga Game Horor Routine
Wccftech (22/3) menyebut, pada dasarnya, Activision Blizzard ingin menghapus sebagian besar staf yang akan menangani penerbitan di Eropa. Ini adalah staf yang bertugas mengurus gim secara offline.
Karena semakin banyak pemain digital, imbasnya adalah toko gim fisik semakin tidak membutuhkan karyawan. Jadi, mereka memutuskan untuk memberhentikan staf demi mengurangi beban perusahaan. Sayangnya, belum diketahui seberapa besar karyawan yang akan terdampak dalam PHK selanjutnya.









