Kalah judi, bos Gionee buat perusahaan bangkrut
Perusahaan asal China tersebut berada di ambang kebangkrutan. Padahal merk ini sedang berkembang dengan pesat, terutama di India
Gionee mungkin bukan nama yang terkenal di Indonesia, tetapi di negara asalnya, China, merk ini sudah menjadi produsen smartphone cukup ternama. Nah, baru-baru ini perusahaan asal China tersebut dikatakan sedang berada di ujung tanduk.
Dilansir dari AndroidAuthority (29/11), Gionee gagal membayar supplier. Sebuah pertemuan telah berlangsung bersama dengan 20 suplier. Pertemuan tersebut berujung permohonan re-organisasi kebangkrutan dengan pengadilan di Shenzen.
Nasib malang yang menerpa Gionee tak lepas dari peran pimpinan Gionee saat ini, Liu Lirong. Ia mengaku telah kehilangan 10 miliar yuan, atau sekitar USD1,4 miliar karena berjudi di sebuah kasino di Saipan. Pernyataan tersebut dikoreksi menjadi satu miliar yuan (USD144 juta).
Namun ia mengelak telah menyalahgunakan uang Ginoee untuk bermain judi. Ia menyebutnya dengan “meminjam dana perusahaan”. Keadaan ini menjadi tamparan besar bagi Gionee, pasalnya brand ini mulai menunjukkan pertumbuhan pesat di India, sebagaimana dilaporkan AndroidAuthority.
Counterpoint Research mencatat, Gionee menyumbangkan 4,6 persen pangsa pasar di India pada kuartal pertama tahun 2017. Gionee juga tercatat sebagai salah satu dari lima merk dengan pertumbuhan paling cepat dalam periode tersebut. Namun penurunan terjadi di kuartal kedua 2018, bersama dengan Lenovo, Micromax dan Sony.
