sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id poco
Kamis, 28 Mar 2019 19:43 WIB

Gurihnya industri gaming di Indonesia

Saat ini, lini smartphone gaming memimpin industri gaming dengan pangsa pasar 63,4 persen. Sedangkan lini komputer gaming ada di angka 17 persen.

Gurihnya industri gaming di Indonesia
Ilustrasi eSport (Pexels)

Industri gaming pada awalnya dianggap sebelah mata. Bermain gim pun pada awalnya hanya dianggap sebagai kegiatan menghabiskan waktu. Oleh karena itu, banyak orang tua pun tak suka melihat anaknya menghabiskan bermain gim.

Namun, seiring waktu, gim pun menjadi sebuah hal yang penting. Terbukti dengan munculnya gamer profesional belakangan ini. Bahkan, gim saat ini menjadi salah satu cabang olahraga resmi, di bawah nama electronic sport alias esport.

Fenomena ini pun tidak hanya terbatas di negara-negara besar saja. Indonesia pun ikut kecipratan gegap gempita esport. Sebagai contoh, saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018, esport menjadi salah satu cabang yang diperlombakan. Industri gim di Indonesia pun meningkat drastis.

Saking gurihnya, lembaga survei Newzoo menyebut saat ini industri gim di Indonesia ada di urutan ke-17 di seluruh dunia sepanjang 2018. Bahkan, kita berhasil mengungguli dua negara tetangga yakni Thailand dan Malaysia.

Dalam data tersebut, terlihat bahwa jumlah gamer di Indonesia sudah mencapai 46,2 juta orang. Jumlah ini lebih dari setengah populasi masyarakat Indonesia yang sudah mendapatkan akses internet yang berjumlah 82,2 juta orang.

Tak sampai disitu saja, jumlah pemain yang mau ‘membayar’ untuk memainkan gim cukup tinggi. Dari total gamer di Indonesia, 26,6 juta di antaranya sudah mau membayar gim, dengan rata-rata pengeluaran USD42,47 atau Rp60 ribu per gim per orangnya.

Harus diakui, saat ini pasar mobile gaming pun menjadi salah satu bidang yang paling banyak menghasilkan keuntungan. Dari total USD1,1 miliar atau sekira Rp15,7 triliun penghasilan industri gaming di Indonesia, 63,4 persen berasal dari gim mobile, menyumbangkan sekira USD720 juta atau sekira Rp10,3 triliun.

Meski demikian, bukan berarti bisnis komputer dan laptop gaming sudah tak lagi gurih. Buktinya, total pendapatan dari industri komputer dan laptop gaming meningkat sebesar 17 persen, yang dibagi menjadi dua kategori.

Kategori Downloaded / Boxed PC Games berhasil meningkat sebesar 12 persen dan menyumbangkan USD137 juta atau Rp1,95 triliun. Sedangkan Browser PC Games meningkat 5 persen atau menyumbangkan sekira USD58 juta atau Rp827 miliar.

Peningkatan ini lebih baik ketimbang industri konsol yang hanya berhasil menyumbang USD86 juta atau Rp122 triliun. Peningkatannya pun cukup standar, dimana hanya meningkat sekira 7,6 persen saja YoY.

Di sisi lain, salah satu distributor peralatan IT di Indonesia, yakni Synnex Metrodata Indonesia mengatakan bahwa sepanjan 2018, mereka telah mendapatkan sekitar Rp1 triliun dari total Rp10 triliun tahun mereka dari divisi gaming.

“Sekarang lihat para muda mudi saat mau beli laptop, yang dibeli bukan laptop profesional tapi laptop gaming,” kata Presiden Direktur SMI, Agus Honggo Widodo, dalam sebuah acara di Jakarta (27/3).

Dia juga mengatakan, industri gaming di Indonesia pun memiliki nilai pertambahan yang cukup besar. Selama beberapa tahun ini, mereka melihat peningkatan pendapatan industri gaming yang cukup stabil.

“Selama beberapa tahun terakhir ini, kita melihat pertumbuhan industri gaming di Indonesia meningkat 50 persen. Ke depannya, kita pun melihat peningkatannya minimal ada di angka tersebut,” katanya.

Terakhir, dia pun membeberkan bahwa saat ini, di Indonesia masyarakat Indonesia masih terpaku kepada satu vendor yakni, Asus. Dia membeberkan bahwa saat ini, perusahaan tersebut memiliki pangsa pasar yang sangat besar.

“Saat ini Asus masih memegang 50 persen lebih pangsa pasar gaming di Indonesia,” katanya.

Sedangkan beberapa vendor lain memiliki pangsa pasar yang jauh lebih kecil.

Share
×
tekid
back to top