Fungsi Waze beda dengan Google Maps

Aplikasi Waze dan Google Maps memang tampak sama. Belum lagi kedua aplikasi itu kini dimiliki oleh perusahaan yang sama yakni Google. Meski begitu, perusahaan menyebutkan bahwa keduanya memiliki perbedaan.

Waze merupakan navigasi platform yang akan membantu pengguna menavigasi kemudi kendaraannya dengan aman. Dijelaskan Country Manager Waze Indonesia, Marlin R Siahaan, Waze digunakan oleh pengguna yang telah mengerti kemana tujuan mereka, sehingga Waze membantu untuk memberikan opsi jalur tercepat yang bisa diakses.

Sementara itu, Google Maps diterangkan Marlin merupakan aplikasi yang lebih ke discovery. Artinya pengguna biasanya menggunakan Maps untuk mengeksplor lokasi dimana pengguna akan mendapatkan informasi metode atau pilihan kendaraan umum yang bisa digunakan untuk mengakses suatu lokasi yang juga bisa dinavigasi.

"Sebenarnya dua produk ini punya fungsi masing-masing. Waze lebih ke navigasi platform dimana pengguna sudah tau mau kemana. Kalau Maps lebih ke discovery apps. Biasanya kita tahu disitu ada restoran, kita tau mau pake apa kesana, mobil, atau jalan kaki, dan lain-lain," terang Marlin.

Waze sendiri kini telah digunakan oleh empat juta pengguna aktif per bulannya. Semakin banyaknya pengguna yang memakai Waze, semakin banyak pula informasi yang terangkum karena sistem Waze yang crowdsourcing dimana informasi dari pengguna sangat diandalkan.

Waze juga telah mendukung fitur untuk mengindentifikasi jalan yang memberlakukan batasan plat ganjil genap. Dengan kata lain, pengguna yang memakai Waze akan diarahkan untuk menggunakan jalur lain sesuai dengan plat kendaraan mereka.

Fitur menarik dari Waze yang menjadi keunggulan adalah menyesuaikan kondisi jalan atau rute yang dilalui. Misalnya ketika terjadi bencana banjir atau gempa, aplikasi Waze akan menyajikan tampilan dimana jalan dibatasi. Selanjutnya Waze akan memberikan opsi rute lain yang lebih aman ketimbang melalui jalur yang terdampak bencana.