×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

Browser ChatGPT Atlas Jadi Genderang Perang OpenAI atas Dominasi Google Chrome

Oleh: Tek ID - Rabu, 22 Oktober 2025 11:30

OpenAI resmi meluncurkan ChatGPT Atlas, browser AI yang menantang dominasi Google Chrome dengan fitur cerdas berbasis ChatGPT.

Browser ChatGPT Atlas Jadi Genderang Perang OpenAI ke Chrome Tampilan ChatGPT Atlas. dok. OpenAi

OpenAI meluncurkan ChatGPT Atlas, peramban web (browser) berbasis kecerdasan buatan yang digadang-gadang menjadi pesaing utama Google Chrome dan Safari. 

Langkah ini menandai ambisi besar OpenAI untuk mengubah cara masyarakat mencari dan mengelola informasi di internet.

Browser baru ini pertama kali akan diluncurkan untuk macOS, dan dalam waktu dekat akan tersedia di Windows, iOS, dan Android.

OpenAI memastikan Atlas dapat digunakan secara gratis oleh semua pengguna sejak hari pertama peluncuran.

Peluncuran ChatGPT Atlas menjadi babak baru dalam “perang browser” industri teknologi. 

Selama lebih dari satu dekade, Google Chrome mendominasi pangsa pasar dengan lebih dari tiga miliar pengguna di seluruh dunia. Namun, kehadiran teknologi AI generatif mulai mengubah cara orang berinteraksi dengan informasi daring. 

Kini, sejumlah startup seperti Perplexity dengan Comet dan The Browser Company dengan Dia telah mencoba menciptakan peramban bertenaga AI mereka sendiri. 

Sementara itu, Google dan Microsoft juga berupaya memperkuat produk lama mereka, Chrome dan Edge, dengan fitur kecerdasan buatan agar tetap relevan.

Dalam siaran langsung peluncuran, Ben Goodger, Engineering Lead OpenAI untuk Atlas, menjelaskan ChatGPT menjadi inti dari browser baru ini. 

“Dengan ChatGPT Atlas, pengguna dapat berinteraksi langsung dengan hasil pencarian mereka, bukan hanya membaca tautan,” ujarnya, dikutip dari TechCrunch.

Fitur ini memungkinkan pengguna mengajukan pertanyaan lanjutan atau meminta penjelasan dari hasil pencarian secara real-time, serupa dengan mode AI pada Google Search.

Salah satu fitur unggulan yang ditawarkan ChatGPT Atlas adalah sidecar panel, chatbot bawaan yang memahami konteks halaman yang sedang dibuka pengguna. 

Fitur ini dinilai sebagai solusi dari kebiasaan lama pengguna yang sering menyalin teks atau menyeret tautan ke ChatGPT untuk meminta analisis tambahan. Dengan sidecar, seluruh konteks otomatis terbaca oleh AI, sehingga interaksi menjadi lebih cepat dan alami.

Product Lead OpenAI Adam Fry menyebut fitur ini sebagai inti dari pengalaman pengguna Atlas. 

“Selain sidecar, Atlas juga memiliki browser history yang membuat ChatGPT mampu mengingat situs yang dikunjungi dan memberikan rekomendasi yang lebih personal,” katanya.

Tidak berhenti di situ, OpenAI juga membenamkan web-browsing agent dalam ChatGPT Atlas. Melalui fitur agent mode, pengguna bisa meminta ChatGPT menyelesaikan tugas-tugas kecil di dalam browser, seperti mengisi formulir, mengunduh dokumen, atau mencari informasi spesifik, tanpa harus melakukan semuanya secara manual. Namun, fitur ini untuk sementara hanya tersedia bagi pengguna ChatGPT Plus, Pro, dan Business.

Meski demikian, sejumlah pengamat industri menilai tantangan terbesar OpenAI bukan pada kecanggihan teknologi, melainkan adopsi massal. 

Pengguna setia Chrome selama bertahun-tahun telah terbiasa dengan ekosistem Google, mulai dari Gmail hingga Drive, yang terintegrasi erat di dalam browser tersebut. 

Sementara itu, browser bertenaga AI masih dianggap sebagai produk yang menarik perhatian kalangan teknologi, tetapi belum membumi di pasar global.

Dalam wawancara di konferensi OpenAI DevDay, Nick Turley, Head of ChatGPT, mengungkapkan pandangannya tentang arah masa depan browser. 

“Browser telah mendefinisikan ulang seperti apa sistem operasi modern bekerja. ChatGPT, dengan Atlas, akan membawa evolusi berikutnya — di mana AI menjadi pusat pengalaman berinternet,” ujarnya.

Tag

Tagar Terkait

×
back to top