sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id telkomsel
Rabu, 13 Nov 2019 16:39 WIB

Black Shark harus tempuh jalur hardware demi penuhi TKDN

Country Manager Black Shark Indonesia, Roy Zhang mengatakan TKDN Indonesia paling susah di seluruh dunia.

Black Shark harus tempuh jalur hardware demi penuhi TKDN

Semenjak beberapa tahun terakhir, Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika memberlakukan peraturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk semua smartphone yang memiliki jaringan 4G. Hal ini membuat para vendor harus menaati 30 persen kandungan dalam negeri untuk dapat menjual produk mereka secara resmi.

Salah satunya Black Shark, yang baru saja menjual smartphone gaming pertama mereka di Indonesia yakni Black Shark 2 dan 2 pro. Dan baru-baru ini, Country Manager Black Shark Indonesia, Roy Zhang curhat mengenai TKDN di Indonesia.

“Peraturan TKDN di Indonesia yang paling sulit di dunia,” kata Roy saat ditemui awak media di Jakarta, (13/11/2019).

Dia mengatakan, mereka di awal merasa kesulitan untuk mengurus surat-surat yang diperlukan untuk bisa berjualan di Indonesia. Mereka bahkan sampai membuat lini produksi untuk perangkat mereka.

“Kami menggandeng PT Panggung Electric Citrabuana yang memiliki pabrik di Surabaya untuk memproduksi smartphone kami,” ungkap Roy.

Dia juga mengatakan, semua perangkat mereka saat ini sudah memenuhi 30 persen TKDN dan semuanya melalui jalur hardware. Selain itu, dia juga menyebut meski di awal mereka merasa kesulitan tapi kedepannya mereka akan lebih mudah menjual perangkat di masa depan.

Sekadar informasi, selain jalur hardware, TKDN juga memiliki jalur software. Namun, Asus telah merasakan pahitnya mencoba masuk ke rute ini untuk menjual ROG Phone pertama. Namun pada akhirnya, mereka tidak jadi membawa masuk smartphone tersebut.

“Kami menggunakan jalur software untuk memasukkan ROG Phone pertama ke Indonesia. Salah satu alasannya ROG Phone gagal meluncur dikarenakan kita harus memastikan semua pengembang sudah menyempurnakan aplikasi mereka,” kata Head of PR Asus Indonesia Muhammad Firman.

Melihat hal ini, mereka pun memutuskan untuk melangkah menggunakan TKDN jalur hardware untuk ROG Phone 2.

Share
×
tekid
back to top