×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

Ponsel Aman Dicas Semalaman, Tapi Belum Tentu Ideal: Ini Penjelasan Apple, Samsung, dan Google

Oleh: Tek ID - Selasa, 16 Desember 2025 14:01

Apple, Samsung, dan Google menegaskan ponsel aman dicas semalaman, namun panas dan kebiasaan charging menentukan umur baterai.

Ponsel Aman Dicas Semalaman, Tapi Belum Tentu Ideal Ilustrasi mengecas ponsel. dok. Freepik

Apple, Samsung, dan Google menegaskan ponsel modern telah dibekali sistem cerdas yang menghentikan aliran daya ketika baterai mencapai 100%. Artinya, meninggalkan ponsel terhubung ke charger semalaman aman dan tidak akan “overcharge”.

Namun, aman bukan berarti ideal. Para produsen sepakat kebiasaan pengisian daya tetap berpengaruh pada umur baterai dalam jangka panjang, terutama terkait panas dan tegangan tinggi saat baterai berada di level maksimal.

Mengapa Baterai Tetap Bisa Menurun?

Baterai lithium-ion menua secara alami. Proses penuaan ini dipercepat ketika baterai berada di kondisi ekstrem, yakni 0% dan 100%. 

Menahan baterai di level penuh terlalu lama meningkatkan tegangan internal, sementara panas—bukan overcharging—menjadi musuh utama kesehatan baterai.

Panas dapat muncul ketika ponsel dicas sambil menjalankan aplikasi berat, seperti gim atau streaming, terlebih di lingkungan bersuhu tinggi. Kondisi inilah yang mempercepat degradasi kimia di dalam sel baterai.

Cara Apple Menjaga Kesehatan Baterai

Apple menyebut baterai sebagai komponen habis pakai yang kapasitasnya akan menurun seiring waktu. Untuk memperlambatnya, iPhone menggunakan Optimized Battery Charging yang mempelajari kebiasaan pengguna dan menahan pengisian di sekitar 80%, lalu melanjutkan hingga penuh menjelang waktu ponsel biasanya dicabut dari charger.

Apple juga menyarankan menjaga suhu perangkat antara 0–35°C serta melepas casing tertentu saat mengisi daya untuk membantu pelepasan panas.

Pendekatan Samsung dan Android Lainnya

Samsung menyediakan fitur Battery Protect pada One UI yang membatasi pengisian hingga 85%. Fitur ini dirancang untuk mengurangi stres baterai saat pengisian berlangsung lama.

Produsen Android lain, seperti Google, OnePlus, dan Xiaomi, menawarkan fitur serupa dengan nama Adaptive Charging, Optimized Charging, atau Battery Care. 

Sistem ini menyesuaikan kecepatan pengisian berdasarkan kebiasaan pengguna, sehingga ponsel tidak terus berada di level penuh semalaman.

Kapan Pengisian Daya Bisa Berdampak Buruk?

Meski dilindungi fitur cerdas, beberapa kondisi tetap dapat mempercepat penurunan baterai. Suhu tinggi adalah penyebab paling umum, misalnya mengisi daya di bawah sinar matahari, di dalam mobil, atau tertutup bantal. Menggunakan ponsel untuk aktivitas berat saat dicas juga meningkatkan panas.

Selain itu, kabel dan adaptor murah tanpa sertifikasi dapat mengalirkan arus tidak stabil yang menambah stres pada sel baterai, terutama pada perangkat yang usianya sudah beberapa tahun.

Kebiasaan Mengisi Daya yang Lebih Cerdas

Tidak perlu mengubah kebiasaan secara drastis. Aktifkan fitur optimasi baterai di perangkat Anda—Optimized Battery Charging (iPhone), Battery Protect (Samsung), atau Adaptive Charging (Google). 

Pastikan ponsel tetap sejuk saat dicas; jika terasa panas, lepaskan casing atau pindahkan ke tempat yang lebih berventilasi.

Gunakan charger dan kabel berkualitas dari produsen resmi atau merek tepercaya. Hindari pengisian nirkabel semalaman jika memerangkap panas. Dan jangan terobsesi mengejar 100% setiap saat—baterai lithium-ion justru menyukai pengisian singkat dan sering dibanding siklus penuh yang dalam.

Kesimpulan

Mengisi daya ponsel semalaman tidak akan merusak baterai, itu mitos lama. Ponsel modern cukup pintar melindungi diri. 

Namun, untuk memperlambat penuaan baterai, kelola panas, gunakan aksesori berkualitas, dan biarkan perangkat lunak bekerja sebagaimana mestinya.

×
back to top