98% pemegang saham Activision setujui akuisisi Microsoft

Para pemegang saham Activision Blizzard dilaporkan melakukan pemungutan suara dalam rapat khusus tentang usulan pengambilalihan perusahaan senilai USD68,7 miliar oleh Microsoft. Lebih dari 98% pemegang saham yang memberikan suara menyetujui penggabungan tersebut.

Sudah hampir 4 bulan sejak Microsoft mengajukan merger dengan Activision, namun rencana tersebut belum juga rampung. Federal Trade Commission diketahui masih meninjau dengan cermat di bawah pimpinan Lina Khan.

Selain itu, Microsoft juga memerlukan persetujuan dari regulator Inggris, Uni Eropa, Inggris, Tiongkok, dan yuridiksi lainnya. Perusahaan berharap kesepakatan dapat ditutup Juni 2023 mendatang.

Di samping itu, ada beberapa pertimbangan yang mungkin mengganggu proses merger kedua perusahaan. Salah satunya adalah tuduhan praktek pelecehan dan diskriminasi yang terjadi di lingkungan kerja Activision. Sebagai informasi, beberapa pekerja penjaminan mutu di studio Activision Raven Software akan mengadakan pemilihan serikat pekerja selama beberapa minggu ke depan.

Rencana akuisisi Microsoft datang ketika Activision terpuruk. Saham perusahaan merosot dan menyegerakan proses akuisisi tersebut.  Percakapan antara perwakilan Activision Blizzard dengan CEO Microsoft, Satya Nadella disebut-sebut sudah terjadi sejak November 2020. 

Dengan akuisisi ini, Microsoft akan membawa berbagai macam judul milik Activision Blizzard ke platform streaming gim mereka. Namun, Microsoft berjanji akan tetap membiarkan Activision meluncurkan gim untuk platform di luar PC dan Xbox untuk batas waktu yang belum ditentukan.

Namun perusahaan menyebut pengambilan suara itu tidak mengikat dan bersifat nasihat. Keputusan tidak dapat dibuat sebelum seluruh pemegang saham memberi lampu hijau. Dewan direksi dengan suara bulat menyetujui bahwa pengambilalihan oleh Microsoft adalah demi kebaikan Activision Blizzard dan pemegang saham, dan meminta mereka untuk memberikan suara.