Penonton Video Podcast Spotify Capai 390 Juta Pengguna, Jadi Senjata Baru untuk Raup Pendapatan dari Kreator
Spotify laporkan lonjakan 54% pengguna video podcast dengan 390 juta pendengar global, dorong strategi kreator-first dan ekspansi ke Netflix.
Aplikasi Spotify. dok. Spotify newsroom
Popularitas video podcast di Spotify melonjak tajam sepanjang 2025. Dalam laporan keuangan kuartal ketiganya, platform streaming asal Swedia itu mengumumkan lebih dari 390 juta pengguna kini telah menonton video podcast di aplikasinya, naik 54% dibanding tahun lalu.
Katalog video podcast Spotify juga tumbuh pesat hingga mencapai hampir 500.000 acara, seiring meningkatnya investasi perusahaan di format tersebut.
Pada Juni 2024, Spotify baru mencatat 250.000 video podcast. Lonjakan ini didorong oleh peluncuran berbagai fitur interaktif seperti kolom komentar dan polling yang membuat pengalaman mendengarkan terasa semakin sosial.
Spotify mengungkapkan waktu yang dihabiskan pengguna untuk menonton konten video di aplikasinya meningkat lebih dari dua kali lipat secara tahunan, dengan video podcast menjadi pendorong utama.
- Spotify Rombak Paket Langganan di Indonesia, Sediakan Lossless dan AI DJ di Paket Termahal
- Spotify Hidupkan Kembali Romansa Rangga dan Cinta Lewat Playlist “On Aux”
- Spotify Gandeng Label Musik Besar Kembangkan AI Lindungi Hak Cipta Musisi dan Pencipta Lagu
- Spotify Dikabarkan Kembangkan Fitur SongDNA, Bisa Telusuri Jejak Kreator di Balik Lagu Favorit
Sejak peluncuran Spotify Partner Program (SPP) pada Januari lalu, yang memungkinkan kreator memonetisasi konten melalui audience-driven payouts dari pengguna Premium, konsumsi video podcast bahkan melonjak lebih dari 80%.
Langkah ini memperkuat posisi Spotify sebagai ekosistem yang berorientasi pada kreator.
“Kami percaya ketika kreator menang, kami juga menang. Kreator ingin menjangkau audiens seluas mungkin, dan tugas kami adalah membantu mereka melakukannya, sesuai dengan filosofi kami sebagai platform kreator-first,” ujar Alex Norström, co-CEO Spotify, dikutip dari TechCrunch.
Spotify juga mengumumkan kemitraan besar dengan Netflix, yang akan mulai mendistribusikan video podcast Spotify ke audiens yang lebih luas mulai 2026 di Amerika Serikat, dengan ekspansi ke pasar lain menyusul.
Meski tidak mengungkap detail pembagian pendapatan, co-CEO Gustav Söderström menekankan kerja sama ini adalah bagian dari strategi ubiquity Spotify.
“Ini bagian dari strategi kehadiran di mana-mana. Saat kami membangun pengalaman pengguna yang baik, kami juga memperkuat penawaran bagi kreator,” katanya.
Norström menambahkan pengalaman serupa dengan YouTube sebelumnya telah membantu meningkatkan kesadaran dan jumlah pendengar di Spotify, dan ia optimistis efek serupa akan terjadi lewat kolaborasi dengan Netflix.
Selain ekspansi lintas platform, Spotify juga memanfaatkan potensi layanan TV pintar. Spotify baru-baru ini memperbarui aplikasi Spotify untuk Apple TV, agar pengguna dapat menikmati pengalaman menonton yang lebih baik.
Semakin banyak platform yang digunakan pengguna, semakin tinggi pula waktu penggunaan dan peluang pertumbuhan bisnis iklan Spotify.
Untuk mendukung pengiklan, Spotify kini memberikan akses programatik ke inventori iklan audio dan video mereka.
Meski begitu, Spotify mengakui tahun 2025 masih menjadi masa transisi bagi bisnis iklannya, dan pertumbuhan signifikan baru diproyeksikan pada paruh kedua 2026.
Dari sisi keuangan, Spotify mencatat kinerja solid. Jumlah pengguna aktif bulanan naik 11% menjadi 713 juta, sementara pendapatan melonjak menjadi 4,27 miliar euro , melampaui ekspektasi analis Wall Street. Laba bersih perusahaan juga mencapai 899 juta euro.









