Spotify Rombak Paket Langganan di Indonesia, Sediakan Lossless dan AI DJ di Paket Termahal
Spotify merombak paket premium di Indonesia dengan tiga tier baru, namun harga naik dan beberapa manfaat lama justru dipangkas.
Aplikasi Spotify. dok. Spotify
Spotify resmi merombak struktur langganannya dengan memperkenalkan tiga paket premium baru, Premium Lite, Premium Standard, dan Premium Platinum, yang diluncurkan di lima negara termasuk Indonesia, India, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Afrika Selatan.
Perubahan ini menjadi salah satu pembaruan paling signifikan setelah bertahun-tahun Spotify mempertahankan paket Premium, Duo, dan Family.
Sebelum perubahan ini, pengguna di Indonesia dan India menikmati paket Premium Standard, Duo untuk dua orang, serta Family untuk enam orang, lengkap dengan fitur bebas iklan, kemampuan mengunduh musik, dan kualitas audio tinggi.
Kini, fitur-fitur tersebut dipisah ke dalam tier baru dengan konfigurasi berbeda.
- Spotify Luncurkan Fitur Baru yang Beri Pengguna Kendali Lebih Besar atas Algoritma Musik
- Spotify Wrapped 2025 Resmi Dirilis: Lebih Personal, Lebih Sosial, dan Penuh Insight Baru
- Penonton Video Podcast Spotify Capai 390 Juta Pengguna, Jadi Senjata Baru untuk Raup Pendapatan dari Kreator
- Spotify Hidupkan Kembali Romansa Rangga dan Cinta Lewat Playlist “On Aux”
Paket Premium Lite dibanderol Rp59.900 per bulan, menawarkan mendengarkan musik tanpa iklan dengan kualitas audio 160 kbps.
Sementara itu, Premium Standard seharga Rp79.900 memberikan akses offline serta kualitas audio 320 kbps.
Di posisi teratas, Premium Platinum dengan harga Rp119.900 per bulan menghadirkan fitur Lossless terbaru dan memungkinkan hingga tiga pengguna berbagi satu akun.
Tidak hanya itu, pelanggan Platinum juga mendapat akses penuh ke fitur AI DJ yang menyajikan komentar dan rekomendasi personal saat memutar lagu, sekaligus bisa menerima permintaan pengguna.
Paket ini turut menawarkan akses ke alat pembuatan playlist berbasis kecerdasan buatan.
Pada September lalu, Spotify mengumumkan integrasi dengan software DJ seperti Rekordbox, Serato, dan djay, memungkinkan pengguna mengimpor pustaka musik untuk membuat set dan mix. Fitur ini juga termasuk dalam paket Platinum.
Sebagian fitur canggih tersebut sebenarnya sudah lama tersedia di Amerika Utara dan Eropa. Namun, peluncuran tiga tier premium ini menjadi kesempatan pertama bagi pengguna di Indonesia dan empat negara lain untuk merasakan beberapa fitur tersebut secara resmi.
Selama beberapa tahun terakhir, berbagai laporan telah menyebut rencana Spotify menghadirkan paket “super premium” dengan dukungan audio lossless.
Untuk saat ini, paket tersebut hanya tersedia di pasar tertentu. Meski demikian, Spotify berpeluang memperluasnya secara global, termasuk menggulirkan format FLAC 24-bit/44,1 kHz yang saat ini telah dinikmati pengguna Premium di lebih dari 50 negara.
Spotify memastikan pelanggan lama tetap mempertahankan paket mereka. Namun, pelanggan baru tidak bisa lagi membeli paket Duo atau Family versi sebelumnya dan harus memilih salah satu dari tiga paket baru.
Situasi ini menimbulkan perubahan signifikan, terutama bagi pengguna baru di India dan Indonesia. Harga paket naik, tetapi manfaat yang sebelumnya dinikmati semakin terbatas.
Misalnya, paket Standard individual, yang sekarang dikenal dengan Premiun Lite, sebelumnya memungkinkan enam anggota berbagi.
Kini, satu-satunya paket dengan opsi berbagi akun adalah Platinum yang hanya mencakup tiga pengguna. Artinya, pelanggan yang tidak memerlukan fitur lossless atau AI tidak lagi memiliki pilihan paket yang fleksibel.
Pembaruan harga ini bukan satu-satunya langkah Spotify dalam dua tahun terakhir. Di Amerika Serikat, biaya langganan naik dari 9,99 dolar AS menjadi 11,99 dolas AS per bulan setelah dua kali kenaikan bertahap.
Dengan perubahan besar ini, Spotify tampak mencoba menyeimbangkan strategi monetisasi global dengan penetrasi fitur berbasis AI dan kualitas audio tinggi.
Namun, bagi banyak pengguna, pertanyaannya kini: apakah kenaikan harga sebanding dengan fitur yang ditawarkan?









