Webb Teleskop ungkap aurora Jupiter dalam visual memukau

NASA kembali memukau dunia dengan hasil tangkapan terbaru dari Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST). Kali ini, instrumen canggih tersebut berhasil merekam gambar menakjubkan dari aurora di kutub Jupiter, planet terbesar di Tata Surya, sebagaimana dilansir dari Engadget.

Citra yang dirilis pada Juli 2024 ini tidak hanya memvisualisasikan cahaya aurora dalam spektrum inframerah, tetapi juga mengungkap detail dinamika atmosfer dan medan magnet raksasa gas tersebut.

Aurora Jupiter, mirip dengan Northern Lights di Bumi, terbentuk ketika partikel bermuatan dari Matahari berinteraksi dengan medan magnet planet. Namun, skala aurora di Jupiter jauh lebih dahsyat karena kekuatan medan magnetnya yang 20 ribu kali lebih kuat dari Bumi.

Gambar dari Webb menunjukkan struktur aurora yang kompleks, dengan garis-garis cahaya berliku dan pulsasi energi yang menjulang hingga ribuan kilometer di atas atmosfer. Menurut analisis awal, fenomena ini juga dipengaruhi oleh partikel vulkanik dari bulan aktif Jupiter, Io, yang terperangkap dalam medan magnet planet.

Keunggulan Webb dalam menangkap gelombang inframerah memungkinkan ilmuwan melihat lapisan atmosfer Jupiter yang biasanya tertutup awan tebal. Dalam citra tersebut, terlihat jelas pergerakan badai raksasa seperti Great Red Spot serta interaksi antara angin matahari dan magnetosfer Jupiter. Dr. Heidi Hammel, ilmuwan di NASA, menjelaskan, "Data ini membantu kita memahami bagaimana energi dari angin matahari dan bulan-bulan Jupiter memengaruhi atmosfer serta iklim planet."

Temuan ini menjadi langkah penting dalam mempelajari dinamika planet gas raksasa. Aurora Jupiter tidak hanya menjadi pertunjukan visual, tetapi juga kunci untuk memetakan distribusi partikel bermuatan dan aliran energi di lingkungan ekstrem planet tersebut. Selain itu, pengamatan Webb memberikan petunjuk tentang bagaimana medan magnet Jupiter melindungi bulan-bulannya yang mungkin memiliki kondisi layak huni, seperti Europa.

NASA berencana melanjutkan pengamatan dengan Webb untuk memantau perubahan aurora seiring siklus aktivitas Matahari. Diharapkan, data ini akan memperkaya pemahaman manusia tentang sistem iklim antariksa dan proses fisik yang terjadi di planet lain. Dengan kemampuan resolusi tinggi dan sensitivitas spektralnya, Webb terus membuktikan diri sebagai mata terbaik umat manusia dalam mengungkap misteri alam semesta.