Satelit Indonesia SATRIA-1 berhasil meluncur dengan roket Falcon 9 SpaceX
Satelit milik pemerintah Indonesia yang dirakit oleh Thales Alenia Space di Nice, Prancis ini diharapkan dapat memperluas cakupan internet, khususnya di wilayah 3T (terdepan, tertinggal terluar).
Satelit Republik Indonesia (SATRIA)-1 berhasil diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX, di Cape Canaveral Space Launch Complex, Florida, Amerika Serikat. Satelit milik pemerintah Indonesia yang dirakit oleh Thales Alenia Space di Nice, Prancis ini diharapkan dapat memperluas cakupan internet, khususnya di wilayah 3T (terdepan, tertinggal terluar).
Berdasarkan tayangan langsung Peluncuran SATRIA di saluran resmi YouTube Kemkominfo TV (19/6), roket Falcon 9 dengan mulus berhasil membawa SATRIA-1 SATRIA-1 dibawa oleh mesin pendorong selain roket dan tahap kedua lepas landas.
Setelah lepas landas, peluncuran dibagi menjadi dua tahapan. Pada tahap pertama, satelit diantarkan oleh roket Falcon 9 dan tahap kedua satelit meneruskan perjalanannya sendiri ke orbit 146°BT. Pada tahap kedua ini, Falcon 9 berpisah dari satelit untuk kembali mendarat ke Bumi.
Dalam waktu kurang dari 10 menit, Falcon 9 berhasil mendarat di atas lautan Atlantik. SATRIA-1 dijadwalkan mencapai posisi orbit dalam waktu 27 menit setelah Falcon 9 mendarat.
Sebagai informasi, SATRIA-1 merupakan satelit multifungsi pertama milik Pemerintah dengan kapasitas terbesar di Asia. Satelit memiliki kapasitas 150 GBPS yang bertujuan untuk memberikan akses internet ke titik titik layanan publik di daerah pelosok yang tidak terjangkau kabel serat optik dalam proyek Palapa Ring.
SATRIA-1 akan dioperasikan di 11 stasiun Bumi yang tersebar di penjuru kepulauan Indonesia, yaitu Batam, Pontianak, Cikarang, Banjarmasin, Tarakan, Kupang, Manado, Ambon, Timika, dan Jayapura.
