Prancis siap jadi pemimpin industri AI di Eropa dengan investasi besar
Baru-baru ini presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengumumkan komitmen besar untuk membangun satu gigawatt reaktor nuklir baru guna mempercepat perkembangan teknologi kecerdasan buatan.

Baru-baru ini presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengumumkan komitmen besar untuk membangun satu gigawatt reaktor nuklir baru guna mempercepat perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) di negara tersebut. Pengumuman ini dibuat sebelum Prancis menjadi tuan rumah Summit AI Action di Paris pada tanggal 11-12 Februari 2025.
Dilansir dari Engadget (12/2), Macron menyatakan bahwa investasi ini merupakan bagian dari upaya Prancis untuk bersaing dengan negara-negara besar lainnya seperti Amerika Serikat dan Tiongkok, yang telah mengambil langkah awal dalam pengembangan teknologi AI.
Proyek tersebut akan dipimpin oleh FluidStack, sebuah perusahaan yang bertujuan untuk memulai pekerjaan pada kuartal ketiga tahun 2024. Target awal adalah menghubungkan 250 megawatt daya dengan chip AI pada akhir tahun 2026.
Mayoritas chip ini akan dibuat oleh Nvidia, yang akan mengirimkan chip sesuai kebutuhan. Proyek ini juga memiliki potensi untukberkembang menjadi fasilitas 10 gigawatt pada tahun 2030.
Selain itu, Prancis juga telah menyetujui kerjasama dengan Uni Emirat Arab untuk membangun pusat data AI berkapasitas satu gigawatt, dengan investasi antara €30 juta hingga €50 juta. Proyek ini akan mendukung pengembangan rantai nilai AI, termasuk pembelian chip terbaru, pengembangan talenta, serta pembentukan pusat data virtual untuk infrastruktur AI dan cloud di kedua negara tersebut.
Investasi ini merupakan bagian dari upaya Prancis untuk menjadi pemimpin dalam industri AI di Eropa, dengan harapan dapat mengimbangi investasi besar-besaran yang dilakukan oleh negara-negara lain.