Mobil terbang bermesin jet berhasil diuji coba
Perusahaan rintisan asal Jerman mengembangkan sebuah pesawat listrik seukuran mobil yang bisa lepas landas dan mendarat secara vertikal
Perusahaan rintisan asal Jerman mengembangkan sebuah pesawat listrik seukuran mobil yang bisa lepas landas dan mendarat secara vertikal (VTOL). Startup ini bernama Lilium. Menurut laporan yang kami rangkum dari Business Insider (17/2), Lilium didirikan oleh sekelompok pengusaha pada tahun 2015. Visi mereka adalah untuk mengembangkan pesawat sebagai bentuk baru bagi transportasi perkotaan yang lebih ramah lingkungan.
CEO Cleantech Group, perusahaan yang bergerak di bidang penelitian, Richard Youngman mengatakan bahwa teknologi Lilium memiliki potensi untuk mewujudkan mimpi dunia pada transportasi massal tanpa emisi.
Lilium, telah berhasil mengumpulkan pendanaan sebesar USD90 juta pada September 2017 lalu. Di tahun yang sama, mereka juga berhasil menguji prototipe jetnya di Munich, Jerman.
- LEX Platform Resmi Hadir di LEPAS L8, Bawa Standar Baru Berkendara yang Elegan, Senyap, dan Irit
- Chery Buktikan Keandalan Sistem Hybrid dengan 1.403 Km Tanpa Isi Ulang Bensin dan Baterai
- Xiaomi YU7: SUV listrik mewah berperforma tinggi 500 jutaan
- Bugatti Tourbillon: Mahakarya teknologi hybrid terbaru
Jet Lilium mirip dengan pesawat tak berawak (drone). Kemampuan spesialnya ada pada lepas landas dan mendarat secara vertikal. Menggunakan kipas yang disematkan di sayap, pesawat bisa melayang, mendarat, dan lepas landas di tempat, menggunakan energi minimalis.
Setelah mengudara, kipasnya melipat ke posisi horizontal. Lalu daya angkut itu berubah menjadi daya dorong. Dengan begitu, jet Lilium bisa terbang seperti layaknya pesawat kecil biasa. Ia bisa mencapai kecepatan sekitar 305 km/jam. Jet Lilium pun tidak membuang emisi berbahaya. Pasalnya jet ini menggunakan mesin listrik.
Mesin jet itu pun mereka rancang untuk menjadi jauh lebih tenang dan getarannya jauh lebih halus daripada mesin berbahan bakar gas. Ini membuat jet ini cocok untuk digunakan di daerah perkotaan yang padat. manufernya pun sangat gesit. Artinya, jet ini bisa melintasi koridor antara gedung atau jembatan dengan aman.
Pendiri Lilium membayangkan, kelak pengguna mampu memanggil jet ini lewat aplikasi dalam ponsel pintar. Bayangannya hampir mirip layanan transportasi online seperti Gojek, Grab, ataupun Uber. Setelah pengguna memesannya, jet Lilium akan mendarat di atap gedung. Ini efisien dalam menangani kemacetan.
Pesawat ini mampu terbang hingga satu jam dengan muatan satu orang. Menurut situs Lilium, jet tersebut akan dapat menempuh perjalanan lebih dari 64 km dalam waktu sekitar 15 menit. Jarak tempuhnya mampu mencapai 305 kilometer.
Untuk sementara, jet ini masih dalam tahap pengembangan. Pada 2025, perusahaan ini berharap bisa menggelar membagikan teknologi ini ke khalayak umum.








