Lintasarta Tegaskan Posisi sebagai AI Factory Nasional Lewat Gerakan “AI Merdeka”

PT Aplikanusa Lintasarta, perusahaan di bawah naungan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) Group, menegaskan perannya sebagai AI Factory nasional dengan komitmen mempercepat transformasi digital dan memperkuat kedaulatan teknologi Indonesia. 

Melalui partisipasinya dalam AI Innovation Summit 2025 yang digelar oleh KORIKA, Lintasarta menampilkan langkah strategis untuk membangun ekosistem kecerdasan artifisial (AI) yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing global.

President Director & CEO Lintasarta Bayu Hanantasena mengatakan, visi utama perusahaan adalah menghadirkan gerakan “AI Merdeka” sebagai wujud nyata kontribusi Lintasarta dalam mempercepat kemandirian digital bangsa.

“Sebagai AI Factory dari Indosat Group, Lintasarta berkomitmen memperkokoh kedaulatan AI Indonesia melalui infrastruktur kelas dunia, pengembangan talenta unggul, dan kolaborasi strategis lintas sektor. Komitmen nyata ini diwujudkan melalui gerakan AI Merdeka yang berkelanjutan dan relevan dengan kebutuhan bangsa,” ujar Bayu.

Lintasarta menjalankan inisiatif AI Merdeka melalui kekuatan layanan 4C, yaitu Connectivity, Cloud, Cybersecurity, dan Collaboration, yang menjadi fondasi penerapan teknologi AI di berbagai sektor industri. 

Gerakan ini berfokus pada tiga pilar utama. Pertama, Laskar AI. Program pengembangan talenta digital nasional yang telah menarik lebih dari 13.500 peserta dari seluruh Indonesia. 

Sebanyak 657 peserta terbaik lolos seleksi dan 412 di antaranya resmi diwisuda pada Juli 2025, dengan 40 lulusan unggulan yang kini berkiprah di berbagai sektor strategis.

Kedua, Semesta AI. Program akselerasi startup yang menjaring lebih dari 150 perusahaan rintisan. 

Dari jumlah tersebut, 50 startup mengikuti sesi Kick Off dan 20 terpilih untuk menjalankan pilot project bersama tim Lintasarta.

Ketiga. AI Use Case. Inisiatif penerapan solusi AI di sektor kesehatan, keuangan, logistik, manufaktur, sumber daya alam, dan pemerintahan. 

Hingga kini, program ini telah menjangkau lebih dari 2.300 pelanggan korporasi Lintasarta di seluruh Indonesia.

Chief Cloud Officer Lintasarta Gidion Suranta Barus menekankan pentingnya kemandirian teknologi dan kedaulatan data (data sovereignty) sebagai landasan utama pertumbuhan ekosistem AI nasional.

“Data sovereignty memastikan inovasi AI dapat tumbuh mandiri dan memberikan nilai nyata. Melalui AI Factory dengan GPU Merdeka dan Cloudeka, Lintasarta berkomitmen menjadi strategic enabler bagi ekosistem digital nasional, mulai dari startup, korporasi, hingga lembaga riset dalam negeri,” jelas Gidion.

Gidion mengungkapkan 55% kapasitas pusat data nasional masih terpusat di Jakarta, sehingga Lintasarta tengah memperluas jaringan backbone connectivity ke berbagai wilayah strategis di Indonesia. 

Langkah ini bertujuan untuk menghadirkan layanan berkapasitas tinggi, latensi rendah, dan kecepatan akses optimal, guna mendukung pemerataan transformasi digital di seluruh nusantara.

Sebagai bagian dari Indosat Ooredoo Hutchison Group, Lintasarta konsisten memperkuat kedaulatan digital melalui solusi ICT dan AI yang inklusif dan berdampak luas. 

Melalui peran strategisnya sebagai AI Factory nasional, perusahaan berupaya menghadirkan inovasi berbasis teknologi AI yang tak hanya mendorong efisiensi industri, tetapi juga memberikan manfaat sosial dan ekonomi berkelanjutan.

“Kehadiran Lintasarta dalam AI Innovation Summit menegaskan komitmen kami untuk terus memperkuat kolaborasi lintas sektor, memberdayakan talenta, dan membangun kemandirian teknologi, fondasi penting menuju Indonesia Emas 2045,” tutup Bayu.

Dengan fondasi kuat melalui gerakan AI Merdeka, Lintasarta tidak hanya tampil sebagai pemain utama di industri teknologi, tetapi juga penggerak kedaulatan digital nasional. 

Melalui sinergi antara infrastruktur kelas dunia, pengembangan SDM unggul, dan inovasi lintas sektor, Lintasarta terus memperkokoh posisinya sebagai AI Factory kebanggaan Indonesia, membuka jalan menuju masa depan digital yang mandiri dan berdaulat.