Editage Gandeng Universitas Hasanuddin Hadirkan Alat Bantu Penulisan Riset Berbasis AI
Editage bekerja sama dengan Universitas Hasanuddin menghadirkan alat riset berbasis AI untuk mempercepat publikasi ilmiah dan meningkatkan visibilitas global.
Kerja sama Editage dan Universitas Hasanuddin. dok. Editage
Upaya meningkatkan daya saing riset Indonesia di tingkat global terus berkembang. Kali ini, Editage, merek utama dari Cactus Communications (CACTUS), menjalin kerja sama strategis dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) untuk menghadirkan alat bantu penulisan riset berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang khusus bagi komunitas akademik kampus tersebut.
Melalui kemitraan ini, Unhas menjadi salah satu perguruan tinggi pertama di Tanah Air yang mengintegrasikan teknologi AI canggih untuk mempercepat proses penelitian dan publikasi ilmiah.
Melalui kerja sama ini, para peneliti dan dosen Unhas akan mendapatkan akses ke Editage Plus, paket lengkap berisi alat berbasis AI yang mendukung seluruh tahapan proses riset, mulai dari penulisan akademik, pencarian literatur, hingga pemilihan jurnal yang tepat.
Paket tersebut mencakup:
- DeepSeek Rilis Model AI V3.2 dan V3.2 Speciale: Tantang Dominasi GPT-5 dan Gemini 3 Pro
- AWS re:Invent 2025 Jadi Pembuktian Reformasi AI AWS dengan Chip Baru, UltraServer, dan Layanan Mandiri
- Nvidia Perkenalkan Model ‘Alpamayo-R1’, Model AI untuk Pengembangan Kendaraan Otonom Tingkat Lanjut
- 3 Tahun ChatGPT: Perkembangan Teknologi AI yang Mengubah Dunia
- Paperpal, asisten penulisan akademik berbasis AI yang telah dipercaya lebih dari dua juta peneliti di seluruh dunia.
- R Discovery, platform pencarian literatur dan pembacaan riset dengan lebih dari tiga juta pengguna aktif.
- Mind the Graph, alat ilustrasi ilmiah yang digunakan lebih dari 100 institusi ternama dunia.
- Global Journal Database, basis data berisi lebih dari 43.000 jurnal terverifikasi.
Dengan integrasi ini, peneliti diharapkan dapat bekerja lebih cepat, efisien, dan percaya diri dalam proses publikasi ilmiah di jurnal bereputasi internasional.
Vice President & Head of Marketing (ROW) Cactus Communications Ruchi Chauhan mengatakan, AI kini berperan besar dalam mempercepat proses dokumentasi hasil riset.
“AI dengan cepat mengubah cara hasil penelitian didokumentasikan, dan institusi di Indonesia menunjukkan minat yang kuat untuk mengintegrasikannya ke dalam alur kerja akademik mereka. Bermitra dengan Universitas Hasanuddin adalah langkah strategis untuk memajukan riset yang memenuhi standar global,” ungkap Ruchi.
Sementara itu, Prof. Ir. Andi Dirpan, S.TP., M.Si., PhD, Sekretaris Pusat Manajemen Publikasi Unhas, menilai kolaborasi ini sebagai langkah penting dalam memperkuat daya saing riset kampus.
“Dengan mengadopsi solusi berbasis AI dari Editage, kami ingin mempercepat keberhasilan publikasi dosen dan peneliti, memperkuat dampak global, serta menumbuhkan budaya inovasi di lingkungan akademik,” jelasnya.
Kemitraan ini juga menjadi preseden positif bagi universitas lain di Indonesia untuk mulai menjajaki penggunaan teknologi AI dalam riset dan publikasi ilmiah, sejalan dengan visi pemerintah dalam memperkuat ekosistem riset nasional berbasis teknologi.









