×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

Spotify Gandeng Label Musik Besar Kembangkan AI Lindungi Hak Cipta Musisi dan Pencipta Lagu

Oleh: Tek ID - Jumat, 17 Oktober 2025 09:40

Spotify menggandeng Sony, Universal, Warner, dan Merlin untuk mengembangkan AI yang menjamin hak cipta dan kompensasi adil bagi musisi.

Spotify Gandeng Label Musik Kembangkan AI untuk Hak Cipta Logo Spotify. dok. Spotify

Platform streaming musik Spotify menjalin kemitraan dengan empat label rekaman besar, Sony Music, Universal Music Group, Warner Music Group, dan Merlin untuk mengembangkan produk kecerdasan buatan (AI) yang berfokus pada keadilan dan perlindungan hak cipta bagi musisi dan penulis lagu.

Inisiatif ini menjadi langkah besar Spotify dalam memastikan bahwa teknologi AI di industri musik tidak hanya inovatif, tetapi juga bertanggung jawab. 

Spotify menegaskan produk yang dikembangkan akan mengusung prinsip Ai bertangung jawab, yakni sistem yang menghormati hak cipta sekaligus memberikan kendali kepada musisi untuk menentukan apakah karya mereka boleh digunakan oleh alat berbasis AI.

“Beberapa pihak di industri teknologi berpendapat hak cipta harus dihapuskan. Kami tidak. Hak musisi itu penting. Hak cipta adalah fondasi utama,” tulis Spotify dalam pengumumannya, dikutip dari TechCrunch.

Spotify belum membeberkan detail teknis cara kerja sistem barunya, namun langkah ini mengikuti kebijakan yang baru direvisi bulan lalu untuk menekan penyalahgunaan AI di platform, termasuk unggahan musik buatan AI secara massal, duplikasi lagu, dan manipulasi sistem rekomendasi.

Sebagai bagian dari kebijakan baru, Spotify juga mengadopsi sistem pelabelan musik DDEX, yang memungkinkan pengguna mengetahui apakah sebuah lagu melibatkan penggunaan AI dalam proses penciptaannya.

Rangkaian fitur Generative AI (GenAI) yang sedang dikembangkan akan memberi pilihan bagi artis untuk ikut serta (opt-in) menggunakan alat AI. 

Selain itu, sistem ini akan mempermudah identifikasi penggunaan karya musisi dalam konten AI-generated dan memungkinkan mereka menerima kompensasi yang sesuai. 

Dalam jangka panjang, fitur tersebut juga akan diperluas untuk mencakup pemegang hak cipta lain dan distributor musik.

Langkah Spotify ini muncul setelah perusahaan menerima kritik tajam akibat musik dari band buatan AI sempat viral di platformnya. 

Peristiwa tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa teknologi AI bisa menggeser peran seniman manusia dan mengancam keaslian karya musik.

Sebagai tanggapan, Spotify memperkuat komitmennya terhadap transparansi dan keadilan. 

“Jika industri musik tidak memimpin di momen ini, inovasi AI akan berkembang di tempat lain tanpa hak, tanpa persetujuan, dan tanpa kompensasi,” tulis Spotify dalam pernyataannya.

Selain kolaborasi dengan label besar, Spotify juga mengumumkan pembentukan laboratorium riset AI generatif dan tim pengembang produk khusus yang berfokus pada pengembangan teknologi AI yang sejalan dengan nilai dan hak artis.

Tim riset tersebut diklaim sudah mulai bekerja dan tengah mengembangkan serangkaian produk AI baru yang memungkinkan kreator untuk menentukan cara mereka berpartisipasi dalam ekosistem musik berbasis AI.

Saat ini, Spotify sudah memiliki sejumlah fitur AI yang populer di kalangan pengguna, seperti AI DJ yang memutar lagu sesuai preferensi pribadi, serta fitur pembuatan playlist otomatis berdasarkan perintah suara atau teks (AI prompt).

×
back to top