Daniel Ek Mundur dari Kursi CEO Spotify, Fokus Garap Proyek Teknologi Baru
Daniel Ek mundur dari posisi CEO Spotify mulai 2025. Kursi kepemimpinan diisi dua co-CEO, sementara Ek fokus pada peran Chairman dan proyek teknologi baru.
Kantor Spotify di Milan. dok. Spotify
Perusahaan streaming musik, Spotify resmi mengumumkan perubahan besar dalam jajaran pimpinan. Pendiri sekaligus CEO Spotify, Daniel Ek, akan mundur dari kursi CEO dan beralih menjadi Executive Chairman mulai 1 Januari tahun depan.
Posisi Ek akan digantikan oleh dua co-CEO, yaitu Gustav Söderström (Co-President sekaligus Chief Product & Technology Officer) dan Alex Norström (Co-President sekaligus Chief Business Officer). Keduanya dikenal sebagai sosok yang sudah membentuk Spotify sejak awal berdiri.
“Selama beberapa tahun terakhir, saya sudah menyerahkan banyak bagian dari manajemen sehari-hari dan arah strategis Spotify kepada Alex dan Gustav. Perubahan ini hanya menyesuaikan jabatan dengan cara kami beroperasi saat ini. Sebagai Executive Chairman, saya akan fokus pada perjalanan jangka panjang perusahaan,” ujar Ek dalam pernyataan resminya, dikutip dari Engadget.
Dalam suratnya kepada karyawan, Ek juga menyinggung ambisi barunya untuk membangun lebih banyak perusahaan teknologi berskala besar (supercompanies) yang mampu mengatasi tantangan global.
- Spotify Wrapped 2025 Resmi Dirilis: Lebih Personal, Lebih Sosial, dan Penuh Insight Baru
- Spotify Rombak Paket Langganan di Indonesia, Sediakan Lossless dan AI DJ di Paket Termahal
- Penonton Video Podcast Spotify Capai 390 Juta Pengguna, Jadi Senjata Baru untuk Raup Pendapatan dari Kreator
- Spotify Hidupkan Kembali Romansa Rangga dan Cinta Lewat Playlist “On Aux”
Sebagai contoh, pada musim panas lalu Ek memimpin pendanaan sebesar US$700 juta untuk Helsing, perusahaan teknologi pertahanan yang menjual perangkat lunak bertenaga AI untuk menganalisis data senjata dan sensor di medan perang.
Helsing bahkan sudah mulai memproduksi drone militer tahun lalu.
Langkah ini menuai kritik dari sejumlah artis, termasuk band Massive Attack yang menarik katalog musik mereka dari Spotify sebagai bentuk protes.
Daniel Ek mendirikan Spotify pada 2006 bersama Martin Lorentzon, dan di bawah kepemimpinannya platform ini tumbuh hingga hampir 700 juta pengguna aktif bulanan.
Tahun 2025 juga menjadi periode sibuk bagi Spotify, termasuk peluncuran fitur streaming lossless yang lama ditunggu pengguna.
Namun, Spotify kini menghadapi tantangan baru seiring meningkatnya jumlah musik hasil AI di platform. Meski sudah memperbarui kebijakan untuk menekan praktik penipuan dan penyalahgunaan AI, lagu dan album yang sepenuhnya dibuat oleh AI masih tetap diizinkan.
Dengan transisi kepemimpinan ini, publik akan menantikan bagaimana Spotify menjaga dominasinya di industri musik digital sekaligus menghadapi era baru teknologi kecerdasan buatan dalam industri kreatif.









