×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

Cetak inovator muda: 3 Best Team Universitas di SIC Batch 6

Oleh: Erlan - Jumat, 13 Juni 2025 09:03

Cetak inovator muda: 3 Best Team Universitas di SIC Batch 6.

Cetak inovator muda: 3 Best Team Universitas di SIC Batch 6

Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 6 merupakan program inisiatif dari Samsung Electronics Indonesia yang menjadi wadah pengembangan talenta digital muda Indonesia melalui pelatihan teknologi berbasis coding, Internet of Things (IoT), dan Artificial Intelligence (AI). Program ini mencatat rekor jumlah pendaftar tertinggi sejak diluncurkan, dengan 10.623 peserta dari seluruh Indonesia, menunjukkan tingginya antusiasme dan potensi generasi muda Indonesia dalam menghadapi era transformasi digital.

SIC Batch 6 membuka peluang bagi pelajar dari jenjang SMA/Sederajat dan mahasiswa universitas di seluruh Indonesia untuk mengasah kemampuan teknologi mereka. Program ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pengetahuan teoretis, melainkan juga membuka peluang praktis bagi peserta untuk mengerjakan proyek-proyek inovatif yang berdampak nyata bagi masyarakat. Melalui proses seleksi ketat, mentoring intensif, dan pembinaan langsung dari para ahli industri serta akademisi, program ini berhasil menjaring sepuluh tim terbaik dari masing-masing kategori.

Berikut adalah 3 tim terbaik dalam kategori Universitas dari program SIC Batch 6:

1. Rarevolution dari BINUS University

 

Tim Rarevolution dari BINUS University berhasil meraih posisi tertinggi di kategori Universitas dengan produk inovatif mereka, PawPal. Tim yang terdiri dari Adeline Charlotte Augustinne, Anastashia Ellena Widjaja, Angeline Rachel, dan Rowen Nicholas ini mengembangkan sebuah boneka interaktif berbasis IoT dan AI yang dirancang khusus untuk anak usia 4-8 tahun.

PawPal hadir sebagai solusi alternatif untuk mengurangi screen time pada anak-anak, mengingat durasi screen time smartphone orang Indonesia mencapai 5,7 jam per hari menurut riset Data.ai pada 2023. Boneka ini dilengkapi dengan hardware mikrofon, komputer mini, dan speaker yang memungkinkannya berinteraksi langsung dengan anak-anak.

Teknologi ini membuat PawPal memiliki beberapa fitur unggulan seperti Talk to Me (bisa diajak bicara), Math Adventures (bisa diajak berhitung), Would You Rather (mana yang lebih disukai), dan Guess the Sound (tebak suara).

2. IoTelligence dari ITB

 

Posisi kedua kategori Universitas diraih oleh tim IoTelligence dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang terdiri dari Ahmad Mudabbir Arif, Jihan Aurelia, Marzuli Suhada M, dan Nasyawaa Anggun Athiefah. Tim ini mengembangkan proyek bernama SIGAP, sebuah solusi berbasis AI dan IoT yang mendeteksi microsleep secara real-time melalui analisis kedipan dan ekspresi mata.

SIGAP dirancang untuk mengatasi masalah kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh microsleep atau kantuk mendadak saat berkendara. Sistem ini memanfaatkan teknologi computer vision dan artificial intelligence untuk menganalisis pola kedipan mata dan ekspresi wajah pengemudi, kemudian memberikan peringatan dini ketika terdeteksi tanda-tanda microsleep.

Teknologi yang dikembangkan tim IoTelligence menunjukkan pemahaman mendalam tentang pentingnya keselamatan berkendara dan bagaimana AI dapat digunakan untuk mencegah kecelakaan sebelum terjadi. Sistem deteksi microsleep ini menggunakan pendekatan real-time processing yang memungkinkan respons cepat ketika pengemudi mulai menunjukkan tanda-tanda kantuk berbahaya.

3. MasiBelajar dari UGM

 

Tim MasiBelajar dari Universitas Gadjah Mada (UGM) meraih posisi ketiga dengan anggota yang terdiri dari Adiel Boanerge Gananputra, Langit Lintang Radjendra, Marwah Kamila Ahmad, dan Shyra Athaya. Tim ini mengembangkan proyek bernama Lokari, sebuah alat berbasis sistem AIoT (Artificial Intelligence of Things) untuk deteksi otomatis situasi darurat dari luar ruangan dengan tetap menjaga privasi tanpa pemantauan terus-menerus secara manual.

Lokari dirancang untuk mendeteksi situasi darurat seperti kecelakaan, tindak kriminal, atau kondisi berbahaya lainnya yang terjadi di area terbuka. Sistem ini menggunakan kombinasi sensor IoT dan algoritma AI untuk menganalisis pola-pola tidak normal yang dapat mengindikasikan terjadinya situasi darurat. Keunggulan utama Lokari adalah kemampuannya dalam menjaga privasi pengguna sambil tetap memberikan perlindungan keamanan yang optimal.

Inovasi yang dikembangkan tim MasiBelajar ini menunjukkan bagaimana teknologi AIoT dapat diimplementasikan untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman tanpa mengorbankan aspek privasi individu. Sistem deteksi otomatis ini dapat memberikan respons cepat kepada pihak berwenang ketika situasi darurat terdeteksi, sehingga dapat meminimalkan dampak negatif yang mungkin terjadi.

Samsung Innovation Campus Batch 6: Mencetak Innovator Muda Indonesia

Secara keseluruhan, tujuan dari program Samsung Innovation Campus Batch 6 adalah untuk menumbuhkan dan mengembangkan talenta digital muda Indonesia melalui pelatihan intensif dan proyek praktis. Program ini menjadi jembatan bagi generasi muda untuk memahami dan menerapkan teknologi dalam kehidupan sehari-hari, membuka kesempatan untuk berinovasi, serta membangun kolaborasi antara elemen pendidikan dan industri.

SIC Batch 6 tidak hanya mencetak para ahli di bidang teknologi, tetapi juga para pemimpin inovatif yang siap menghadapi tantangan global dengan solusi kreatif dan berkelanjutan. Program ini merupakan komitmen Samsung untuk mendukung visi Indonesia dalam membangun generasi Indonesia Emas yang inovatif dan beretika dengan memanfaatkan bonus demografi. Dengan keberhasilan ketiga tim terbaik kategori Universitas ini, terlihat jelas bahwa inisiatif seperti SIC Batch 6 mampu membuka jalan bagi munculnya ide-ide cemerlang yang tidak hanya mendorong kemajuan teknologi, namun juga menginspirasi mahasiswa untuk terus berinovasi demi masa depan yang lebih baik.

Editor
×
back to top