APJATEL Ungkap Rencana Strategis Penataan 2.000 Km Kabel Fiber Optik di 40 Kabupaten/Kota
APJATEL rayakan Natal perdana sekaligus umumkan penataan 2.000 km fiber optik di 40 daerah pada 2026 untuk percepat transformasi digital nasional.
Perayaan Natal APJATEL 2025. dok. APJATEL
Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi Indonesia (APJATEL) Jerry Mangasas Siregar mengungkapkan rencana strategis asosiasi untuk melakukan penataan jaringan kabel fiber optik sepanjang 2.000 kilometer di 40 kabupaten/kota pada 2026.
Langkah ini menjadi bagian penting dari upaya menghadirkan konektivitas yang lebih rapi, aman, dan berkelanjutan di seluruh Indonesia.
“Kita akan melakukan penataan jaringan kabel fiber optik secara nasional di 40 kabupaten kota, yaitu satu kota 50 km, jadi kurang lebih 2.000 km untuk 2026,” ujar Jerry di sela perayaan Natal APJATEL 2025 di Jakarta, Kamis (11/12) malam.
Ia menegaskan mekanisme penataan akan dibahas bersama 138 anggota tetap APJATEL, mengingat masih banyak jaringan optik yang terpasang semrawut di berbagai daerah.
APJATEL sebelumnya telah menata 539 kilometer jaringan fiber optik di wilayah Jabodetabek sejak 2021, disusul 13 kilometer di Sumatra Utara dan 75 kilometer di Jawa Barat.
Pada tahun depan, penataan akan diperluas ke Bali, Jawa Timur, dan daerah lain melalui kolaborasi intensif dengan pemerintah daerah.
Dalam kesempatan yang sama, Jerry juga memaparkan APJATEL tengah mempersiapkan program perluasan konektivitas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan layanan publik, seperti puskesmas dan sekolah. Pada 2026, pembangunan konektivitas di kawasan Danau Toba akan dimulai sebagai proyek percontohan.
“Semoga ini menjadi satu kekuatan ekonomi baru dan nanti akan kita lakukan di beberapa pulau di Indonesia untuk menggerakkan ekonomi, baik menyukseskan arah program strategis presiden seperti Makan Bergizi Gratis dan interkoneksi puskesmas,” jelasnya.
Selain itu, APJATEL juga berencana memetakan dan mengevaluasi konektivitas jaringan pos Indonesia serta melakukan utilisasi landing point kabel laut menuju kabel darat bekerja sama dengan BAKTI Kemkomdigi.
“Saat ini kita juga lagi mengevaluasi dan akan memetakan konektivitas pos seluruh Indonesia, ada 2.800 dari 5.600, kita sudah sepakat dan ini sedang dalam diskusi,” kata Jerry.
Di sisi lain, perayaan Natal APJATEL 2025 yang mengambil tema “Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga”, diharapkan semakin menguatkan pesan pentingnya kolaborasi dan integritas di tengah percepatan transformasi digital.
“Natal APJATEL 2025 bukan hanya perayaan pertama bagi asosiasi, tetapi juga wujud komitmen kami untuk memperkuat nilai-nilai kebersamaan di lingkungan industri,” tutur Jerry.
Ketua Panitia Natal APJATEL 2025 Victor Irianto menegaskan perayaan ini menjadi titik temu berbagai pemangku kepentingan untuk membangun ekosistem telekomunikasi yang lebih kuat dan manusiawi.
“Perayaan Natal pertama ini menjadi wujud nyata bahwa APJATEL tidak hanya fokus pada pengembangan infrastruktur dan teknologi, tetapi juga pada pembangunan ekosistem yang berlandaskan nilai-nilai kebersamaan dan integritas,” ungkapnya.
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengapresiasi peran APJATEL dalam membangun konektivitas di Indonesia. Selain itu, APJATEL juga ikut berperan penting dalam penanganan jaringan telekomunikasi di lokasi bencana banjir bandang Sumatera.
“APJATEL bergerak cepat untuk memulihkan jaringan telekomunikasi, bahkan langsung bergerak memulihkan secara bertahap di lokasi dan juga ikut menyalurkan bantuan dengan cepat,” katanya.









