WhatsApp, Instagram hingga Youtube diblokir di Sri Lanka

Oleh: Lely Maulida - Selasa, 23 Apr 2019 10:55 WIB

Pemerintah Sri Lanka memblokir sebagian besar media sosial. Langkah ini ditempuh setelah serangan terjadi.

(Foto: Time Magazine)

Pemerintah Sri Lanka memblokir sebagian besar media sosial. Langkah ini ditempuh setelah serangan terjadi pada Minggu Paskah, hingga menewaskan lebih dari 200 orang. Para pejabat mengatakan, kebijakan itu berlaku sementara guna meminimalisir penyebaran informasi palsu dan meredakan ketegangan. 

NetBlocks mengatakan mereka mendeteksi pemadaman yang sengaja dilakukan untuk layanan media sosial populer termasuk Facebook, YouTube, WhatsApp, Instagram, Snapchat dan Viber. Kementerian Pertahanan setempat mengatakan, pemblokiran akan berlanjut hingga pemerintah menyelesaikan penyelidikan atas ledakan bom yang menyerang gereja, hotel mewah dan tempat lainnya.

Dilansir Seatle Times (23/4), NetBlocks memperingatkan bahwa pemblokiran pasca-serangan seperti itu, kerapkali tidak efektif. "Apa yang kami lihat adalah ketika media sosial ditutup, itu menciptakan kekosongan informasi yang siap dieksploitasi oleh pihak lain... Itu bisa menambah rasa takut dan menyebabkan kepanikan," kata Alp Toker, direktur eksekutif NetBlocks Group. 

NetBlocks menyatakan hasil pantauan konektivitas internet Sri Lanka, mereka tidak menemukan gangguan pada infrastruktur dasar internet. Artinya, pemblokiran memang ditujukan pada layanan tertentu. Beberapa media sosial seperti Twitter tidak terpengaruh pemblokiran. Namun, layanan perpesanan ternama terdampak kebijakan pemblokiran sementara di Sri Lanka. 

"Itu akan menjadi masalah bagi orang yang mencoba berkomunikasi dengan teman dan keluarga mereka," ujar Toker.