Twitter tegas, setop iklan politik

Oleh: Lely Maulida - Kamis, 31 Okt 2019 12:18 WIB

Twitter akan berhenti menerima iklan politik. Kebijakan ini resmi diumumkan oleh CEO Twitter - Jack Dorsey.

(Foto: Bangkok Post)

Twitter akan berhenti menerima iklan politik. Kebijakan ini resmi diumumkan oleh CEO Twitter - Jack Dorsey. "kami telah membuat keputusan untuk menghentikan semua iklan politik di Twitter secara global. Kami percaya jangkauan pesan politik harus diperoleh, bukan dibeli," kata Dorsey melalui akun Twitter-nya.

"Sebuah pesan politik bisa tercapai ketika orang memutuskan untuk mengikuti akun atau me-retweet. Membayar agar menghapus keputusan itu, memaksa pesan politik yang sangat dioptimalkan dan ditargetkan pada orang-orang. Kami percaya keputusan ini tidak boleh dikompromikan oleh uang."

Kepala keuangan Twitter Ned Segal sebelumnya mengungkapkan perusahaan menghasilkan kurang dari USD3 juta dari iklan politik dalam siklus 2018. Dia juga menegaskan keputusan yang dilakukan perusahaan didasarkan pada prinsip, bukan pada uang.

Keputusan Dorsey berbanding terbalik dengan eksekutif senior Facebook termasuk Mark Zuckerberg dan Sheryl Sandberg yang dengan gigih mempertahankan kebijakan Facebook untuk tidak memilah iklan politik. Zuckerberg bahkan menegaskan kembali pendiriannya terkait iklan politik dengan menyoroti bagaimana Facebook dan Twitter telah menyimpang.

"Dalam sebuah demokrasi, saya kira tidak tepat bagi perusahaan swasta untuk menyensor politisi atau berita," kata Zuckerberg.